Krakatau Reunion tampil di Moskow baru pertama kali yang bekerja sama dengan Boyolali."
Moskow (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, melibatkan kelompok musik Krakatau Reunion untuk berpromosi di panggung internasional dalam acara Festival Indonesia 2017 di Hermitage Garden, Kota Moskow, Rusia, Minggu malam (6/8).

(Baca: Trie Utami dalam Festival Indonesia di Moskow: "Spasiba")

"Saya bangga kerja sama dengan Pemkab Boyolali untuk mengenalkan Indonesia, khususnya Boyolali, di Moskow. Saya berharap masyarakat Rusia bisa mengenal Boyolali Indonesia melalui duta seni dan berbagai produk unggulannya," kata Dwiki Darmawan, salah seorang personel Krakatau Reunion.

Kelompok band Krakatau Reunion beranggotakan pemain keyboard Dwiki Darmawan dan Indra Lesmana, Doni Suhendra (gitaris), Prabu Darma (bas), Gilang Ramadhan (drum) dan vokalis Trie Utami.

Mereka mampu menyentak masyarakat di Moskow. Trie Utami dan kawan-kawan meski saat tampil tidak bisa komunikasi dengan Bahasa Rusia, tetapi masyarakat Moskow terlihat sangat antusias menyambut sejumlah lagu yang dibawakan Krakatau Reunion.

Kelompok Krakatau yang tampil di Moskow pertama membawakan lagu ciptaannya pada 1988 berjudul "Perjalanan", kemudian dilanjutkan "Anyer", "Harapan", "Cermin Hati", "Seraut Wajah dan "Mata ke Mata".

Saat lagu "Cerita Persahabatan" dilantunkan Trie Utami, masyarakat Moskow di Festival Indonesia 2017 tampak menggerakan badannya mengikuti alunan nada Krakatau Reunion, sehingga membuat suasana menjadi hangat di tengah suhu sekira 15 derajat Celcius.

Dwiki Darmawan merasa sangat bangga bisa menghibur masyarakat di Moskow dalam acara Festival Indonesia di Hermitage Garden Rusia.

Sedangkan, Doni Suhendra menilai masyarakat Rusia pada dasarnya menyukai kebudayaan apapun, dan mencintai kesenian, sehingga Krakatau Reunion mendapat respon yang luar biasa.

"Krakatau Reunion tampil di Moskow baru pertama kali yang bekerja sama dengan Boyolali," kata Doni.

Doni berharap mudah-mudahan penampilan di Moskow menjadi duta yang sebenarnya untuk Boyolali, karena daerahnya yang potensial untuk dikunjungi wisatawan khususnya produk-produk kerajinan tomang dari tembaga luar biasa dan banyak seni budayanya.

"Saya senang bisa menjadi wakil dari Boyolali. Boyolali mudah-mudah muncul di dunia dan dikenal semua orang," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan acara Festival Indonesia kedua 2017 selama empat hari dikunjungi sekira 90.000 warga Rusia atau meningkat dibandingan tahun sebeumnya.

Boyolali, dinilai diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI luar biasa menjadi pionir festival tahun ini, dengan mengirimkan duta seni pelajar yang mengenalkan berbagai kesenian yang menmbah nuangsa beraneka ragam.

"Saya apresiasi Bupati Boyolali Seno Samodro yang mengirimkan duta seni pelajar, usaha mikro kecil menengah, dan kelompok band Krakatau Reunion yang menghibur masyarakat Rusia," demikian Wahid Supriyadi.


Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017