Maluku (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno, Senin pagi, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Liran, pulau terpencil yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan mengibarkan Bendera Merah Putih di sana.

Pulau Liran merupakan salah satu di antara empat pulau di Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Didampingi Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo, Rini tiba di Pulau Liran, sekitar pukul 05.10 WIT. atau 03.10 WIB

Dibalut dengan program BUMN Hadi Untuk Negeri, Rini hadir di Liran dengan melibatkan sinergi sejumlah BUMN antara lain Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Taspen, Pos Indonesia Jasa Raharja, PLN, ASDP Indonesia Ferry, Pertamina dan Pelni.

Sesaat menginjakkan kaki di Pelabuhan Liran, Rini disambut tarian dan musik tradisional Maluku. Ia kemudian menuju Pantai Tugu Tapal Batas Pulau Liran yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Di lokasi sebuah perbukitan dengan ketinggian sekitar 42 meter, Rini beserta rombongan mengikuti upacara pengibaran Sang Merah Putih di pulau yang berhadapan dengan Timor Leste itu.

Upacara yang juga diikuti direksi BUMN serta mahasiswa asal Liran yang berkuliah di Ambon dan Kupang itu, berlangsung khidmat. Menghadap ke lautan luas dan di bawah tiang bendera Merah Putih, peserta upacara dengan gagah dan bersemangat menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Rini bangga


"Saya benar-benar bangga bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di sini. Meskipun kondisi ekonomi masyarakat di sini masih jauh dari harapan semoga tetap mencintai Tanah Air Indonesia," ujarnya.

Dalam kunjungan kerja itu, Rini ikut menyaksikan penyerahan berbagai bantuan BUMN kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian perusahaan milik negara kepada penduduk Liran melalui program "BUMN Hadir Untuk Negeri".

"BUMN sebagai agen pembangunan, harus hadir di tengah masyarakat terutama di daerah perbatasan, terluar dan terdepan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Rini juga meresmikan pengoperasian menara telekomunikasi (BTS) Telkomsel anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) di Desa Ustutun.

Selama ini, warga di Pulau Lira hanya dapat menikmati jaringan telekomunikasi seluler milik operator telekomunikasi Timor Leste, Telkomcel dengan tarif roaming internasional. Itu pun hanya menjangkau sebagian kecil Pulau Liran.

"Dengan adanya jaringan Telkomsel, komunikasi warga dengan pulau lainnya bahkan ke provinsi dan kegiatan perekonomian di wilayah ini diharapkan bisa meningkat," ujar Rini.

Pulau Liran berlokasi cukup terpencil dengan jumlah penduduk sekitar 1.118 jiwa atau 235 KK.

Masyarakatnya cenderung melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan ikan, perkebunan, perdagangan hingga perawatan kesehatan dengan negara Timor Leste.

Biasanya warga menjual ikan hasil tangkapan ke pengepul yang merupakan warga Timor Leste. Kalaupun ada nelayan Liran yang menjual langsung ikan ke Timor Leste harus membutuhkan waktu lima jam naik perahu, bahkan kadang bermalam di tengah lautan.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017