Jakarta (ANTARA News) - Tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, telah selesai.

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirim empat relawan teknis ke lokasi pembangunan untuk memeriksa pekerjaan tahap pertama yang meliputi pengurukan dan pemagaran lahan Rumah Sakit Indonesia seluas 7.000 meter persegi lebih di Muaung Bwe, Mrauk U, Rakhine.

Siaran pers MER-C menyebutkan bahwa relawan teknis yang pada Senin berangkat ke Myanmar meliputi Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib, Ketua Divisi Konstruksi MER-C Idrus M. Alatas, Agus Subiyakto Saleh dan Nur Ikhwan Abadi.

"Kunjungan kali ini untuk melakukan supervisi pekerjaan tahap pertama yang dikerjakan oleh kontraktor lokal pemenang tender sekaligus melakukan finalisasi pembayaran," kata Ichsan.

Ia menjelaskan bahwa pekerjaan tahap pertama yang dimulai 25 Mei 2017 semula diperkirakan membutuhkan waktu dua bulan hingga tiga bulan.

"Meski wilayah ini kerap dilanda hujan lebat, pekerjaan bisa selesai dalam jangka waktu dua bulan pada akhir Juli," jelas Ichsan.

Sementara Idrus M. Alatas mengatakan bahwa selama di Myanmar para relawan juga akan mempersiapkan tender untuk pembangunan tahap selanjutnya.

"Tahap selanjutnya yaitu bangunan utama RS Indonesia serta sarana pelengkapnya seperti rumah dokter dan perawat," kata relawan yang juga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina itu.

Tim relawan MER-C akan berada di Myanmar selama lima hari hingga Jumat (11/8).

Rumah Sakit Indonesia di Myanmar adalah program kerja sama MER-C dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung Pemerintah Indonesia.

Rumah Sakit Indonesia di Myanmar diharapkan bisa menjadi salah satu diplomasi kemanusiaan dalam bidang kesehatan yang dapat mendorong terciptanya perdamaian bagi warga Muslim dan Buddha di negara tersebut.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017