Manila (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson pada Senin mengatakan yakin Washington dan Rusia dapat menemukan jalan untuk mengurangi ketegangan, dengan mengatakan pemutusan hubungan atas campur tangan Rusia dalam pemilihan umum AS sangat tidak berguna.

Tillerson mengatakan bahwa Rusia juga menyatakan sejumlah kesediaan membicarakan kemelut di Ukraina, tempat gencatan senjata pada 2015 antara pasukan Kiev dengan pemberontak dukungan Rusia di bagian timur negara tersebut kerap dilanggar, lapor Reuters.

"Kita harus menemukan tempat untuk bisa bekerja bersama. Di tempat kita memiliki perbedaan, kita harus terus mencari cara untuk mengatasinya," kata Tillerson kepada wartawan.

Tillerson bertemu dengan timpalannya dari Rusia, Sergei Lavrov, di sela-sela pertemuan antarbangsa di Manila pada Minggu, tempat ia juga bertanya tentang pembalasan Moskow terhadap sanksi baru AS kepada Rusia.

Pertemuan tersebut adalah yang pertama sejak Presiden Donald Trump dengan enggan menandatangani undang-undang sanksi, yang menurut Rusia adalah perang dagang penuh dan mengakhiri harapan untuk hubungan lebih baik.

Lavrov pada hari Minggu mengatakan bahwa dia yakin rekan AS-nya siap untuk melanjutkan dialog dengan Moskow mengenai masalah-masalah rumit meski ada ketegangan.

Tillerson mengatakan bahwa dia melakukan pembahasan dengan Lavrov mengenai kecurigaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016, agar mereka memahami seberapa serius kejadian ini dan betapa seriusnya hal itu merusak hubungan kedua negara.

Tapi, Tillerson menambahkan bahwa hal itu seharusnya tidak merusak hubungan yang tidak bisa diubah.

"Kenyataan bahwa kita ingin bekerja sama dengan mereka di bidang-bidang yang memiliki kepentingan keamanan nasional yang serius bagi kita, dan pada saat bersamaan memiliki masalah ketidakpercayaan yang luar biasa yang membelah kita, itulah yang wajib dilakukan sebagai bagian diplomasi dari sebuah hubungan," kata Tillerson.

AS mengirim perwakilan khusus Kurt Volker, mantan utusan AS ke NATO, ke Ukraina bulan lalu untuk menilai situasi di negara bekas bagian Uni Soviet tersebut.

Washington mengutip konflik tersebut sebagai hambatan utama untuk memperbaiki hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat.

"Kami menunjuk utusan khusus untuk terlibat dengan Rusia tapi juga berkoordinasi dengan semua pihak. Itu dapat disaksikan semua pihak. Kami tidak berusaha mengurangi kesepakatan," kata Tillerson.

(Uu.R029/B002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017