Jumlah cadangan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas yang akan jatuh tempo, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
"Bank Sentral menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar dia.
Jika dibandingkan, jumlah cadangan devisa per akhir Juli 2017 tersebut cukup untuk membiayai sembilan bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Cadangan devisa Indonesia juga berada di atas standar kecukupan internasional yang selevel tiga bulan impor.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017