Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta agar Pramuka menjadi "kawah candradimuka" bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan yang makin berat.

"Bapak Presiden menitipkan Pramuka kepada kita agar Pramuka menjadi kawah candradimuka, garda terdepan untuk mengamankan bangsa ini ke depan terutama menghadapi era persaingan," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Adhyaksa pun melaporkan persiapan pelaksaanaan Raimuna 2017 pada 13-21 Agustus di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta.

Ia menyebutkan beberapa tokoh akan hadir untuk memberikan ceramah di hadapan anggota Pramuka Penggalang dan Penegak itu. Mereka antara lain Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan mantan Wapres Try Sutrisno.

Mengenai anggaran Pramuka yang sempat dibekukan, Adhyaksa menjelaskan untuk anggaran rutin sebesar Rp10 miliar sudah dicairkan beberapa hari lalu.

"Tapi untuk anggaran penyelenggaraan Raimuna belum ada, Presiden akan membantu kami dan memasukkannya dalam APBNP 2017 sebesar Rp15 miliar," ujarnya.

Ia menyebutkan saat dirinya menjadi Menpora, anggaran untuk Pramuka mencapai Rp45 miliar sekarang tinggal Rp10 miliar.

"Ini sudah disampaikan ke Presiden, beliau akan membantu karena Pramuka sangat strategis. Kami maklum dengan kondisi keuangan sekarang, kan perlu dana untuk pembangunan, jadi kita bisa paham," katanya.

Soal HTI

Sementara itu, dalam kesempatan itu Adhyaksa Dault juga menyampaikan klarifikasi kehadirannya dalam acara yang dihelat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Saya sudah sampaikan bahwa sudah clear soal kedatangan saya di HTI, saya sampaikan ke beliau saya hadir waktu tahun 2013 ketika HTI belum dilarang," ucapnya.

Menurut dia, kalau saat ini diviralkan kejadian tahun 2013, mungkin ada orang-orang yang tidak suka dengan dirinya.

"Yang jelas selama saya di Pramuka, tidak ada satu sikap dari kami untuk mengganti Pancasila. Pancasila sudah final dan Pramuka di garda terdepan mempertahankan Pancasila karena kenikmatan setelah keimanan adalah Tanah Air Indonesia," tuturnya.

Ia menyebutkan Presiden Jokowi mengerti dengan penjelasan dirinya. Adhyaksa juga menyebutkan dirinya adalah nasionalis religius sejak dulu.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017