Luksemburg (ANTARA News) - Luksemburg menjadi negara Eropa terkini yang terdampak peredaran telur terkontaminasi, dengan jaringan pusat perbelanjaan utama menariknya dari rak dan beberapa perusahaan lain ikut terkena imbasnya menurut otoritas, Kamis (10/08).

Luksemburg merupakan negara kedelapan yang terimbas setelah telur terkontaminasi zat kimia fipronil  ditemukan di Belgia, Belanda, Jerman, Swedia, Swiss, Inggris dan Prancis.

Luksemburg menyatakan mereka telah memberi tahu Komisi Eropa, unit eksekutif Uni Eropa yang menjalankan sistem peringatan keamanan makanan.

Pusat perbelanjaan murah Aldi telah menarik telur yang sudah dijual di Luksemburg, namun "telur-telur terkontaminasi dijual di pasar Luksemburg" menurut pengumuman pemerintah.

Sejumlah telur yang terkontaminasi banyak fipronil tidak aman dimakan anak-anak, kata pemerintah dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP. Namun mereka menyatakan telur-telur itu tidak menimbulkan ancaman bagi konsumen secara keseluruhan.

Aldi bulan ini telah menarik semua telur Belanda dari toko-toko di Jerman.

Hasil pemeriksaan menemukan "sejumlah kecil" fipronil pada telur-telur yang dijual di jaringan supermarket Luxemburg, Cactus. Telur-telur itu berasal dari Belanda menurut pemerintah.

"Sekarang produk itu sudah tidak ada lagi di pasar," kata seorang juru bicara pemerintah.

Fipronil umum digunakan di peternakan untuk menyingkirkan kutu. Uni Eropa melarang penggunaannya pada binatang-binatang yang ditujukan untuk konsumsi manusia seperti ayam.

Dalam jumlah besar, insektisida itu menurut Organisasi Kesehatan Dunia "cukup berhahaya" dan bisa menimbulkan bahaya pada ginjal, hati dan kelenjar tiroid manusia. (mu)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017