20 jam, tiga pengemudi, empat orang dewasa, dua anak kembar berusia 6 tahun. Ini pengalaman sekali dalam seumur hidup
Sheridan, Oregon/Charleston, Amerika Serikat (ANTARA News) - Bayangan bulan menghalangi sinar matahari, Senin pagi waktu AS, ketika gerhana matahari total pertama dalam satu abad menyelimuti AS dari wilayah barat laut Pasifik AS sampai pesisir Atlantik. Jutaan rakyat AS serempak menengadah ke langit sambil memakai kaca mata, teleskop dan kamera.

Setelah berpekan-pekan menunggu, para pengamat menikmati fenomena alam yang berlangsung dua menit ketika bulan pelan-pelan bergerak menutupi matahari.

Gerhana ini memicu sorak sorai warga yang menontoninya langsung di Depoe Bay, Oregon, sejak bulan pelan-pelan menutupi sinar matahari. "Indah. Saya berharap bisa mengalaminya lagi," kata Stormy Shreves (57), nelayan di Depoe Bay.

Terakhir kali gerhana matahari total terjadi di wilayah pesisir pantai AS adalah pada 1918. Sedangkan terakhir kali gerhana matahari total terlihat di salah satu bagian AS terjadi pada 1979.

Sekitar 12 juta penduduk AS tinggal di area selebar 113 km dan sepanjang 4.000 km yang merupakan zona gerhana matahari total kali ini. Jutaan orang lainnya berbondong-bondong ke zona ini demi menjadi saksi langsung fenomena alam itu, sedangkan yang lain menyaksikan dari televisi dan media sosial.

"Luar biasa," kata Cheryl Laroche (57) yang bersama suaminya, Rob, bergabung dengan penyaksi lainnya di Roshambo ArtFarm di Sheridan, Oregon.

Gerhana matahari mencapai totalitasnya di Oregon pukul 10:15 pagi waktu setempat, dan lalu pelan-pelan bergeser ke pelosok timur AS. Fenomena itu akan berakhir pukul 14:49 waktu setempat dekat Charleston, South Carolina.

Nancy Conway (57), kepala sekolah dasar, mengaku bersama keluarganya sengaja berkendara ke Charleston dari Lynn, Massachusetts, demi menyaksikan gerhana matahari total ini.

"20 jam, tiga pengemudi, empat orang dewasa, dua anak kembar berusia 6 tahun," kata Conway. "Ini pengalaman sekali dalam seumur hidup."

Sejumlah kota yang dilintasi langsung gerhana matahari total menyedikan tempat-tempat pengamatan bersama. Di kampus Universitas Southern Illinois di Carbondale, Illinois, 15.000 tempat duduk di stadion sepak bola penuh diisi penyaksi gerhana.

"Saya bangun pukul 4 pagi, jadi saya menikmatinya," kata Madeline Rubin (17) yang berkendara selama dua jam ke kaampus itu dengan mengenakan T-shirts bertuliskan "I totally blacked out."

Untuk jutaan orang yang berada di luar zona gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian terlihat di seluruh Amerika Utara, dan tetap menarik perhatian luas manusia.

Di Washington, D.C., ratusan orang antre di luar National Air and Space Museum, yang membagikan sekitar 20.000 pasang kaca mata khusus gerhana.  Di daerah ini, orang menyaksikan 81 persen gerhana matahari, atau tidak total, dengan puncaknya pada pukul 14:24 waktu setempat, demikian Reuters.


(Baca: Jutaan orang banjiri kota-kota jalur gerhana di AS)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017