Subang (ANTARA News) - PT Pertamina EP Asset 3 menginisiasi pembentukan Warga Peduli AIDS dan sukarelawan Pasukan Anti-Penularan HIV/AIDS (Pantura) di Desa Sukareja, Subang, Jawa Barat, untuk menekan penyebaran virus mematikan itu.

Peluncuran pembentukan Wapa Pantura dilakukan oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Subang Komir Bastaman di Kantor Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang, Kamis.

Dalam acara itu sekaligus diresmikan pembukaan Kantor Sekretariat Warga Peduli AIDS serta pemeriksaan tes HIV/AIDS yang diikuti 500 warga setempat.

General Manager PT Pertamina EP Asset 3 Wisnu Hindadari mengatakan Wapa Pantura merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 3 Subang Field yang memiliki wilayah operasional di Subang dan Karawang.

Melalui kegiatan tersebut Pertamina EP Asset 3 ingin turut serta melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait penanggulangan HIV/AIDS.

Program ini dibagi menjadi empat kegiatan besar yaitu pembentukan Warga Peduli AIDS di Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.

Kemudian membentuk klinik HIV/ AIDS di Puskesmas Patok Besi dan pendampingan kesehatan bagi ODHA yang kurang mampu serta pemberdayaan kewirausahaan bagi ODHA dan Wapa, kata Wisnu.

Melalui program ini diharapkan bisa menjadi pusat informasi kepada masyarakat luas terkait dampak dan cara penularan HIV/AIDS.

Selain itu nantinya akan terbentuk kampung percontohan Warga Peduli AIDS di kawasan pantai utara.

Pertamina EP juga akan membantu memberikan keterampilan dan pelatihan wirausaha bagi para Wapa maupun ODHA, khususnya PSK dan waria, sehingga bisa berhenti dari pekerjaan mereka sebelumnya serta memberikan pendapatan tambahan melalui kegiatan kewirausahaan.

Menurut Wakil Ketua Wapa Pantura, Hasan Sodikin, pembentukan pasukan anti HIV/AIDS berawal dari keprihatinan banyaknya jumlah Orang Dengan HIV/AIDS atau ODHA di Kabupaten Subang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mendata penderita HIV di wilayah ini hingga Mei 2017 mencapai 1.564 kasus.

"Oleh karena itu kami perlu ambil bagian dalam permasalahan ini. Sehingga pembentukan Wapa Pantura diharapkan bisa ikut menekan risiko penularan HIV/AIDS di desa ini dan Subang pada umumnya," kata Hasan.

Sementara Komir Bastaman dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pembentukan Wapa Pantura di wilayahnya. Apalagi Kabupaten Subang merupakan wilayah di Jawa Barat, yang memiliki kasus HIV/AIDS terbanyak kelima di Provinsi Jawa Barat.

Ia mengharapkan sukarelawan Wapa Pantura bisa ikut mengajak seluruh warga memeriksakan darahnya ke puskesmas mengingat banyak orang yang masih eggan ikut tes HIV/AIDS.

Dengan memeriksakan darah bisa mendeteksi secara akurat sejauh mana penyebarannya serta mencegah dan menekan risiko penularan HIV/AIDS.

Koordinator Community Development Officer Pertamina EP Subang Field, Agnes Dwi Jayani mengungkapkan dari hasil pemeriksaan darah pada kesempatan tersebut, ada satu orang yang terindikasi terkena HIV.

(T.F004/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017