Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kuliah umum bertema "stabilitas ekonomi untuk kemajuan bangsa" bagi Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Ke-56 dan Peserta Pendidikan Sementara Angkatan (PPSA) Ke-21 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

"Semua negara memiliki tujuan untuk memakmurkan dan mencerdaskan bangsanya dengan adil, namun tujuan itu dinamis juga tentu berdasarkan hal-hal pokok, umumnya dinamis dengan pendekatan ekonomis, berapa pertumbuhan tahun ini, tahun depan prediksi berapa, berapa tingkat inflasi, investasi, dan apa hal-hal penting untuk mendorong pertumbuhan itu," kata JK, demikian Wapres akrab disapa, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin.

Wapres yang didampingi Gubernur Lemhanas Letnan Jenderal TNI (purn) Agus Widjojo, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dapat didukung stabilitas politik dan keamanan juga penting sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

"Apakah negara stabil, apakah tidak menimbulkan politik yang besar, apakah ada konflik sosial, apakah ada kekompakan? Kalau tidak aman, tidak ada orang mau investasi," kata dia.

Oleh karena itu, Wapres mengimbau para peserta PPRA ke-56 dan PPSA ke-21 Lemhanas yang ke depan diharapkan menjadi pejabat kementerian maupun lembaga harus memperkuat sistem pemerintahan hingga ke tingkat desa.

"Karena itulah maka dalam Lemhanas tentu kepemimpinan Anda yang kita harapkan ke depan punya pandangan yang lebih luas, kalau orang sekarang bilang helicopter view, bukan hanya melihat pekarangan saja, tapi juga pekarangan tetangga," kata dia.

Wapres menambahkan, saat ini satu-satunya cara agar Bangsa Indonesia mendapat perhatian dunia adalah dengan memajukan perekonomian bangsa secara adil dan merata.

"Dulu saat China belum maju, orang bilang itu sulit karena China besar sekali, tapi sekarang China sudah maju, jadi orang tidak bisa lagi bilang Indonesia tidak maju karena terlalu luas dan jumlah penduduknya terlalu banyak," kata dia.

PPRA ke-56 diikuti 114 peserta dari pejabat terpilih eselon 1, 2, 3, dan anggota TNI, sementara peserta PPSA ke-21 berjumlah 96 orang yang terdiri atas 64 anggota TNI dan 32 pejabat kementerian/lembaga.

PPRA ke-56 juga diikuti peserta dari negara-negara sahabat, yakni Malaysia, Pakistan, Fiji, Timor-Leste, Zimbabwe, Arab Saudi, dan Kamboja.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017