Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan terpaksa mengurungkan niat untuk meninjau Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis, Rabu, karena helikopter yang dia tumpangi tidak bisa mendarat di daerah pesisir Provinsi Riau itu.

Jonan mengatakan tidak ada fasilitas memadai untuk pendaratan helikopter di pulau terluar Riau yang menghadap Selat Malaka itu. Yang ada hanya sebidang lapangan yang dijadikan landasan darurat.

"Lapangan darurat tidak bisa mendarat. Helikopternya (sempat) mendarat tapi takut amblas. Cari 2-3 lokasi juga keamanannya kurang," kata Jonan kepada Antara di Gedung VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Akhirnya, Jonan dan rombongan dari PT PLN (Persero), Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal hanya bisa memantau dari udara dan kembali lagi ke Pekanbaru.

Meski gagal menginjakkan kaki di Pulau Rupat, Jonan menekankan bahwa pemerintah pusat  berkomitmen membangun daerah pesisir itu.

Bersama rombongan, dia semula akan meninjau proyek kabel bawah tanah PLN yang dalam lima tahun terakhir terkendala di Rupat.

"InsyaAllah sebelum akhir tahun ini selesai," kata Jonan mengenai target penuntasan program kelistrikan itu.

Menurut dia, PLN sudah menyelesaikan pemasangan kabel di bawah laut sepanjang sekitar 40 kilometer dari Gardu Induk di Kota Dumai menuju Rupat.

Setelah proyek itu selesai, listrik PLN akan bisa dinikmati 3.000 kepala keluarga (KK) di Rupat.

"Sumber energi listrik diambil dari Gardu Induk Dumai, dipasang kabel bawah laut sudah ada, tinggal jaringan tegangan menengah dan rendah untuk keliling masuk ke rumah-rumah," ujarnya.


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017