Jakarta (ANTARA News) - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pada semester pertama 2017 mencatatkan pendapatan Rp1,330 triliun atau tumbuh 9 persen dibanding periode sama tahun 2016 yang sebesar Rp1,219 triliun.

"Pencapaian tersebut menegaskan posisi VIVA sebagai grup media dengan pertumbuhan kinerja tertinggi di antara grup media yang tercatat di bursa Indonesia," kata Presiden Direktur VIVA Anindya N Bakrie dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, entitas anak perusahaan perseroan, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), pada semester satu tahun ini membukukan pendapatan tertinggi di industri dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 20 persen.

"Selama semester I 2017 laba bersih VIVA mencapai Rp217 miliar atau melonjak 118 persen dari Rp100 miliar pada semester I 2016," kata Anindya.

Menurut Anindya, kinerja semester I 2017 adalah bukti bahwa VIVA mampu meningkatkan "audience share" melalui entitas anak perusahaannya, ANTV.

Mengutip data Nielsen, ANTV berhasil mempertahankan posisinya sebagai stasiun TV FTA Tier-1 dengan "audience share" rata-rata 15,0 untuk periode Januari-Juni 2017. Mengawali semester II 2017, rata-rata "audience share" ANTV untuk periode 1 Juli - 30 Agustus berada di posisi tertinggi di antara seluruh stasiun TV FTA dengan 15,9

"Keberhasilan VIVA untuk kembali mencatat kinerja yang positif selama semester I 2017 menunjukkan VIVA sudah berada pada arah yang benar, dan hal ini tidak lepas dari strategi programming yang diterapkan dengan menayangkan konten-konten yang terbukti menarik dan diminati oleh pemirsa," ujar Anindya.

Pencapaian VIVA yang baik pada semester I tahun 2017 ini, menurut Anindya, didukung pula oleh strategi konvergensi untuk pertumbuhan yang dijalankan dengan menyinergikan stasiun televisi "Free to Air" (FTA) ANTV dan tvOne dengan portal digital viva.co.id, diperkenalkannya aplikasi VIVA dan tvOne Connect, program-program off air, dan memanfaatkan secara maksimal kekuatan media sosial sehingga dapat meningkatkan keterlibatan pemirsa dalam menikmati konten-konten di layar kaca.

Lebih lanjut Anindya mengatakan, pelaksanaan strategi micro-targeting yang konsisten menempatkan ANTV yang fokus pada konten hiburan dan tvOne yang berfokus pada konten berita dan olahraga menjadi yang terunggul di segmentasinya. Terbukti konten olahraga sepakbola melalui Liga 1 dan Liga 2 serta program One Pride MMA Indonesia menjadi program olahraga terdepan dan terfavorit pemirsa televisi berita dan olahraga Indonesia.

"Keduanya saling melengkapi dan memiliki segmen pemirsa yang berbeda. ANTV dengan berbagai terobosan dan penayangan program-program yang bukan mainstream berhasil mencapai targetnya mempertahankan poisisinya sebagai stasiun televisi Tier-1, demikian pula tvOne merealisasikan targetnya dengan tetap berhasil mempertahankan posisinya sebagai stasiun berita dan olahraga nomor satu," imbuh Anindya.

Anindya menambahkan, ke depannya VIVA akan terus menerapkan strategi yang sudah terbukti memberikan hasil yang sangat memuaskan dan akan terus berupaya untuk menayangkan konten-konten yang berkualitas sehingga dapat menghibur para pemirsa di seluruh tanah air.

"Dengan strategi yang telah terbukti serta pencapaian kinerja semester I 2017, VIVA memiliki tingkat optimisme yang tinggi bahwa pertumbuhan kinerja dapat dilanjutkan di semester II 2017," kata dia.

Analis pasar modal Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengutarakan pertumbuhan keuangan yang signifikan pada semester I 2017 dengan pertumbuhan laba bersih mencapai 118 persen membuat VIVA berada di atas para pesaingnya seperti MNC yang pada semester I 2017 mengalami penurunan laba bersih sebesar -22 persen dan SCMA yang hanya mendapatkan laba bersih 1 persen.

Sementara MDIA pada semester I 2017 juga berada di atas pesaingnya dengan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen, jauh di atas MNC yang hanya mengalami pertumbuhan pendapatan dua persen dan SCMA dengan pertumbuhan pendapatan tiga persen.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017