Cape Canaveral, Florida (ANTARA News) - Astronot NASA, Peggy Whitson, dan dua kru lainnya, mendarat di Kazakhstan pada Sabtu (2/9) lalu setelah menghabiskan 655 hari di orbit.

Whitson, 57, mengakhiri masa tinggal lebih dari sembilan bulan di Insternational Space Station, rekor terlama di Amerika Serikat, yang mengangkasa 400 kilometer di atas bumi.

"Saya merasa luar biasa. Saya suka bekerja di atas sini, salah satu pekerjaan paling menyenangkan yang pernah saya jalani," kata Whitson dalam sebuah sesi wawancara di pesawat, dikutip dari Reuters.

Selama misi ketiganya di stasiun tersebut, Whitson menghabiskan banyak waktu untuk bereksperimen, termasuk studi tentang kanker jaringan paru dan sel tulang. Dia juga melakukan empat spacewalk (aktivitas di luar pesawat antariksa), sebelumnya ia sudah mencatat enam soacewalk, membuatnya menorehkan rekor terbanyak spacewalk yang dilakukan perempuan.

Dua kru yang dikirim bersama Whitson pada November lalu kembali ke bumi tiga bula lalu. Ia tetap berada di sana demi mengisi kekosongan karena Rusia mengurangi staf mereka dari tiga menjadi dua kosmonot.

Whitson kembali ke bumi bersama Jack Fisher dari NASA dan kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin, yang berada di stasiun sejak Juni.

April lalu, Whitson memecahkan rekor di AS tinggal di luar angkasa selama 534 hari.

Sejauh ini, hanya tujuh kosmonot Rusia yang tinggal lebih lama, salah satunya adalah Gennady Padalka, yang memegang rekor untuk 878 hari di orbit.

Peggy Whitson menjadi astronot sejak 1996, perempuan pertama yang memberi komando di stasiun luar angkasa dan juga perempuan non-pilot pertama yang menjabat sebagai kepala di Corps Astronot NASA.

Ia tumbuh besar di Iowa, mendapat inspirasi dari program Apollo yang mendaratkan manusia ke bulan. Ia mantap ingin terbang ke luar angkasa ketika mengetahui ada perempuan yang menjadi astronot.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017