Jakarta (ANTARA News) - Filosofi sepak bola Indonesia, yang akan diluncurkan secara resmi pada 7-8 Oktober 2017 di Yogyakarta, diupayakan masuk ke materi kursus kepelatihan C AFC dan B AFC, kata Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha.

"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan AFC untuk menjadikan materi filosofi sepak bola Indonesia, sebagai mata pelajaran tambahan di kursus kepelatihan lisensi C dan B. Kalau di level akar rumput, untuk kursus lisensi D nasional, materi ini sudah mulai kami masukkan," ujar Ratu di Kantor PSSI, Jakarta, Selasa.

PSSI, lanjut dia, menyadari bahwa butuh waktu yang sangat panjang agar filosofi sepak bola Indonesia yang diwujudkan dalam kurikulum "Indonesian Way" ini bisa diterapkan secara total.

Namun, Ratu menyebut bahwa PSSI mau tidak mau harus memulai hal itu demi menghasilkan tim nasional kelas dunia di masa mendatang.

"Hasilnya mungkin kita bisa rasakan ketika generasi kita menua. PSSI mesti berpikir jangka panjang," tutur dia.

Filosofi sepak bola Indonesia dan kurikulumnya yaitu "Indonesian Way" memang menjadi salah satu perhatian khusus PSSI di kepengurusan periode 2016-2020.

Di bawah komando Direktur Teknik PSSI Danurwindo, langkah awal pembentukan filosofi dilakukan sejak awal tahun 2017 di mana gaya sepak bola Spanyol, "tiki-taka", dijadikan acuan utama.

Hal ini pula menjadi satu dari beberapa alasan PSSI menunjuk pria Spanyol yang juga mantan pemain Barcelona dan Real Madrid Luis Milla Aspas menjadi pelatih tim nasional Indonesia, U-22 dan senior.

Spanyol dipilih menjadi rujukan gaya bermain Indonesia karena Negeri Matador mengandalkan permainan tiki-taka yang lekat dengan umpan pendek satu-dua, penguasaan bola dan kecerdasan menempatkan posisi di lapangan. Gaya itu dianggap cocok dengan Indonesia yang postur fisik pesepak bolanya tidak terlalu tinggi seperti rata-rata pemain Eropa.

Peluncuran resmi filosofi sepak bola Indonesia akan dilakukan pada 7-8 Oktober 2017 di Yogyakarta, sebelum penyelenggaraan Pertamina Piala Suratin U-17 dan U-15, juga di Yogyakarta, pada 8-22 Oktober 2017.

PSSI akan mengundang praktisi-praktisi sepak bola seperti para pelatih, termasuk mahasiswa olahraga dan masyarakat umum untuk menghadiri acara tersebut.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017