Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menyediakan kuota khusus aparatur sipil negara bagi peraih cum laude atau lulusan terbaik dari perguruan tinggi ternama untuk memperbaiki kinerja aparatur sipil negara.

"Kami menyediakan kuota untuk berbagai formasi di kementerian minimal 10 persen bagi anak-anak lulusan cum laude," kata Asman dalam "Workshop Evaluasi dan Komitmen Penyelesaian Program Legislasi Nasional" yang diselenggarakan oleh Baleg DPR RI di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Asman, sebanyak lebih dari 1.800 lulusan cum laude yang akan direkrut menjadi aparatur sipil negara (ASN) tersebut maksimal berusia 35 tahun dan berasal dari universitas dengan akreditasi A. "Tahun ini sudah bisa mendaftar," kata dia.

Selama ini, menurut dia, banyak lulusan terbaik perguruan tinggi di Indonesia khususnya yang mengikuti program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di luar negeri justru tidak kembali untuk mengamalkan ilmunya di dalam negeri.

"Banyak anak-anak kita yang dibiayai LPDP untuk belajar di universitas-universitas terbaik dunia ternyata begitu mereka lulus tidak kembali ke Indonesia," kata dia.

Padahal kehadiran SDM berprestasi tersebut, menurut dia, diyakini mampu menjadi motor perubahan di lingkungan ASN. "Saya yakin bila penyelenggara negara diisi oleh orang-orang pintar, negara kita akan lebih maju," kata dia.

Selain lulusan cum laude, Asman mengatakan secara khusus Pemerintah juga menyediakan kuota ASN bagi penyandang disabilitas yang dinilai memenuhi persyaratan yang ditentukan, khususnya dari sisi potensi akademik yang dimiliki. "Selama ini teman-teman disabilitas tidak pernah diberikan tempat secara khusus di ASN. Sekarang kami mencoba memfasilitasi," kata dia.

Lebih dari itu, lanjut dia, para atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan menggondol medali emas juga ikut diberikan kuota khusus di sejumlah formasi ASN.

"Kami juga memberikan kuota khusus bagi anak-anak kelahiran Papua di seluruh kementerian dan lembaga. Langkah ini saya lakukan karena kami berharap ASN juga berfungsi sebagai perekat nasional," kata Asman.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017