Singapura (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Singapura akan membahas empat isu dalam pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan PM Lee Hsien Loong di Singapura pada Kamis (7/9) salah satunya adalah ekonomi digital.

"Kalau bicara bilateral, paling tidak ada empat isu yang diangkat dalam pertemuan bilateral Kamis besok," kata Menteri Luar D negeri Retno Marsudi di Singapura, Rabu malam.

Ia menyebutkan, pertama mengenai investasi. Singapura merupakan mitra terbesar untuk investasi dan saat pembahasan investasi juga akan dibahas investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) yang disepakati saat retreat leader tahun 2016 di Kendal.

"KIK kita lihat perkembangannya cukup bagus, tahun lalu jumlah jumlah perusahaan di KIK adalah sekitar 25, maka sekarang sudah 30 plus 41 yang sudah mengantre untuk bergabung di KIK," katanya.

Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi maka di KIK itu juga dilakukan "vocational school" atau mendekatkan pendidikan dengan industri sebagai gabungan yang baik.

Isu kedua adalah pariwisata. Ada dua yang menonjol dua yaitu kerja sama pembangunan destinasi wisata dan pengembangan wisata cruise karena selain jalur cruise itu sendiri, juga ada pembangunan infrastruktur yang akan digunakan untuk cruise. Pemvangunan wisata Cruise itu akan mulai jalan pada akhir 2017.

Menurut Menlu, isu ketiga mengenai energi dan keempat mengenai digital ekonomi.

Kalau tahun 2016, pokok bahasan pertemuan dua pemimpin adalah KIK untuk tahun 2017 adalah ekonomo digital.

"Kalau kita gabungkan kekuatan RI dan Singapura ada di situ. Untuk digital economy, harapan kita akan membawa lompatan ekonomi ke depan," katanya.

Menurut Menlu, acara Presiden Jokowi dan PM Lee pada Kamis esok akan dimulai pagi sekitar pukul 07.45 WS yaitu penanaman pohon di Botanical Garden yang akan diikuti dengan acara jalan pagi bersama Antara Presiden Jokowi dan PM Lee dan Ibu Negara dan Ibu PM, kemudian dilanjutkan dengan acara khusus beliau berempat.

"Setelah itu acara resmi bilateralnya yang akan terdiri dari pertemuan empat mata, penandatanganan MOU, kemudian joint press conference dan dilanjutkan dengan makan siang. Acaranya akan dimulai 10.15 sampai selesai 12.25 WS," jelas Menlu.

Setelah itu akan ada acara "join flight pass" atau manuver pesawat tempur dua negara . Acara tersebut sangat khusus karena Indonesia Singapura memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

"Jadi acara ini sengaja diadakan untuk memperingati 50 tahun hubungan bilateral kedua negara. Kegiatan itu diikuti oleh angkatan udara kedua negara," katanya.

Ia menyebutkan setelah itu akan dilakukan business forum, kemudian pertemuan "one on one". "Setelah itu Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan akan kembali ke Jakarta," jelasnya.

Ia menyebutkan pertemuan tahun ini adalah pertemuan yang agak berbeda karena memperingati 50 tahun hubungan bilateral dan pada tahun 2017 ini juga ASEAN berusia 50 tahun dan Indonesia bersama Singapura merupakan dua dari lima bidan yang melahirkan ASEAN.

"Kedua negara memiliki komitmen yang besar untuk tetap menjaga ASEAN sebagai motor stabilitas keamanan dan kesejahteraan kawasan," katanya.

Retno menyebutkan, usai pertemuan bilateral pada Kamis esok, akan ditandatangani empat nota kesepahaman (MOU).

MOU tersebut yaitu bidang pendidikan, pendidikan tinggi, pendidikan dan pelatihan vokasi industri dan penanganan bencana alam.

Selain MOU yang ditandatangani di depan kedua pemimpin maka akan ada beberapa MOU lain yang ditandatangani secara terpisah tetapi tidak kalah pentingnya, salah satunya adalah antara Kemenristek Dikti dengan Singapura Politeknik yang masih menyangkut pendidikan.

Kemudian MOU Kemenristek Dikti dengan National University of Singapore, MOU Kemenperin dengan Institute of Educational Services juga MOU PLN dengan perusahaan Singapura.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017