Kudus (ANTARA News) - Legenda bulu tangkis yang kini masih aktif melatih sejumlah pebulutangkis, Christian Hadinata, mengungkap satu penyebab masih takluknya sektor putri tim Indonesia dari pebulutangkis negara lain. 

"Kelemahan utama secara umum tapi memang tak semua pemain, adalah tidak fokus, tidak konsentrasi dalam latihan," ujar dia di sela penyelenggaraan audisi umum PB Djarum di GOR Djarum, Jati, Kudus, kemarin

Sederhananya, sambung dia, seorang atlet mendapatkan tugas memukul dropshot atau pukulan potong selama 30 menit dari pelatih. Namun atlet tak sungguh-sungguh melakukannya. 

"Pada saat pelatih memperhatikan mungkin dia melakukan sungguh-sungguh. Begitu pelatih enggak mengawasi mulai asal-asalan," tutur Christian. 

Inilah juga yang menjadi salah satu alasan sejumlah pebulutangkis Indonesia takluk dalam poin-poin kritis berbagai kejuaraan dunia. 

"China, Korea, Jepang, atletnya latihan tanpa perlu selalu diperhatikan pelatih. Tetap fokus, karena merasa ada tanggung jawab. (Atlet Indonesia) di poin-poin kritis, karena enggak fokus saat latihan, makanya kalah. Servis enggak bisa karena enggak terbiasa dalam latihan, enggak terbiasa mengalami pressure," papar dia. 

Ketika ditanya siapa saja anak didikknya yang kerap malas dan tak fokus saat latihan, Christian tertawa dan menyebut angka. 

"Itu rata-rata ya. Misal dari 10 atlet, 7 orang yang kurang konsen. Kalau sudah begitu, sanksi biasanya menyuruhnya mengulanginya (instruksi latihan) terus sampai benar," kata dia. 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017