Bogor (ANTARA News) - Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk saling meningkatkan kerja sama yang intensif di bidang ekonomi khususnya sektor industri. 




Hal ini ditandai dengan pertemuan kedua kepala negara, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam rangka perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.

 

“Masih terdapat ruang kerja sama bilateral yang perlu ditingkatkan, seperti di bidang digital economy, pembangunan kawasan industri serta pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri,” kata Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan resmi diterima di Bogor, Kamis.




Airlangga menyampaikan hal tersebut ketika mendampingi Presiden Jokowi di Singapura, hari ini.

 

Airlangga menjelaskan, guna memacu pengembangan ekonomi digital, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung kegiatan tersebut. 




Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah mendorong pengembangan industri software melalui lima technopark, yaitu Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC) atau TohpaTI Center, Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark, dan Batam Technopark.

 

“Salah satu bentuk nyata Indonesia dalam pembangunan digital economy adalah pembangunan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam,” ujar Airlangga. 




Kawasan ini akan menjadi basis sejumlah pelaku industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film dan animasi.

 

Proyek tersebut dikoordasikan oleh PT Kinema Systrans Multimedia yang menggandeng Infinite Studios selaku perusahaan hiburan terpadu  berbasis di Singapura yang telah memproduksi berbagai film dan animasi kelas dunia dengan menggunakan fasilitas di NDP.

 

“Selanjutnya, kerja sama potensial yang perlu dijajaki antara kedua negara adalah dalam bentuk Bussiness Process Outsourcing (BPO) di bidang ICT dengan pesantren-pesantren di Indonesia,” tutur Airlangga. 




Pembangunan NDP yang dilakukan secara terintegrasi antara IT office, incubator start up, data center dengan resort ini diharapkan pula menjadi hub ekonomi digital, industri dan pariwisata.

 

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, langkah sinergi pelaku industri kedua negara telah terimplementasi oleh PT Jababeka Tbk dan Sembcorp Development Ltd dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) sebagai kawasan industri terpadu di Jawa Tengah dengan standar internasional. 




”Pembangunan KIK pada fase 1 dan 2 berturut-turut seluas 1.000 hektare (Ha) dan 1.200Ha,” ungkapnya.

 

KIK diresmikan oleh Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong pada 14 November 2016. Pembangunan KIK diharapkan dapat memberikan efek positif bagi perekonomian nasional dengan ditargetkan menyerap potensi investasi hingga Rp200 triliun dan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang.

 

“Sampai Agustus 2017, realisasi nilai investasi di KIK telah mencapai Rp4,7 triliun dengan 32 investor yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang dengan menyerap 5.000 tenaga kerja,” paparnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017