Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendapatkan penghargaan Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKY Fellow) ke-56.

Penghargaan berupa medali emas ini diserahkan langsung oleh Chairman of the LKY Fellow, Eddie Teo.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dan berterima kasih atas pemberian penghargaan ini,” ujar Airlangga melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Eddie Teo, penganugerahan ini telah berjalan sejak tahun 1991 kepada individu di seluruh dunia yang dipilih berdasarkan rekam jejak maupun potensi yang luar biasa untuk berkontribusi kepada negaranya dan menjalin hubungan bilateral yang baik dengan Singapura.

Penghargaan ini juga telah diberikan kepada para tokoh Indonesia, antara lain Sri Mulyani tahun 2003 dan Kuntoro Mangkusubroto tahun 2006.

“LKY Fellow ini diberikan kepada Bapak Airlangga karena telah mampu mentransformasikan prioritas pengembangan industri berbasis pendidikan vokasi yang menguatkan hubungan antara Indonesia dan Singapura,” papar Teo.

Eddie Teo juga menyebutkan, beberapa alasan kuat diberikannya penghargaan LKY Fellow  kepada Menperin Airlangga, antara lain keterlibatannya dalam Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat dan kontribusinya dalam proyek-proyek vital kedua negara.

Di antaranya, MoU kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi industri antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan).

Selanjutnya, sejak menjabat sebagai Menteri Perindustrian RI pada Juli 2016, Airlangga fokus pada peningkatan nilai tambah industri dan penciptaan iklim bisnis yang mendukung pelaku usaha.

“Selain itu mendorong inovasi, bersamaan dengan Indonesia yang sedang mempersiapkan sektor manufakturnya memasuki era Industry 4.0,” imbuhnya.

Sebagai pelaku bisnis yang berpengalaman, menurut Eddie Teo, Airlangga juga mampu mendorong sinergi antara sektor publik dan privat untuk menciptakan ekosistem industri yang positif bagi Indonesia.

“Untuk itu, kehadiran Bapak Airlangga ke Singapura diharapkan dapat membuka area baru untuk diskusi dan kerja sama yang akan menguntungkan kedua negara,” ungkapnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017