Semarang (ANTARA News) - Kosakata bahasa Jawa kelak tidak lagi mendominasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khususnya edisi pertama tahun 2008, karena saat ini Pusat Bahasa melalui 22 balai bahasa yang ada di Tanah Air sedang menginventarisasi kosakata bahasa daerah masing-masing. Untuk sementara ini baru 22 balai bahasa yang diminta menginventarisasi kosakata bahasa daerah, kata Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Widada, ketika dihubungi dari Semarang di sela-sela Rakor Balai Bahasa se-Indonesia di Bogor, Selasa. Menurut dia, idealnya KBBI tahun 2008 memasukkan kosakata dari 33 provinsi, namun karena baru memiliki 22 balai bahasa maka kosakata yang masih entri baru berasal dari 22 daerah. Selanjutnya menyusul enam provinsi lainnya yang akan mendirikan balai bahasa, seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung, dan Papua. Dengan demikian, kata dia, KBBI Edisi Pertama Tahun 2008 akan memasukkan kosakata yang sering digunakan oleh masyarakat di daerah masing-masing. "Jangan sampai muncul kesan bahwa bahasa Indonesia itu dalam rangka 'jawanisasi', apalagi menurut penelitian hampir 50 persen isi KBBI berasal dari kosakata bahasa Jawa," katanya. Namun, kata Widada, KBBI Edisi Ketiga Tahun 2005, persentase kosakata bahasa Jawa berkurang hingga 40 persen. "Persentase ini akan semakin berkurang seiring dengan semakin banyaknya kosakata dari bahasa daerah lain," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007