Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar, khususnya di sektor energi, industri alat berat, dan teknologi informasi tetapi belum digarap kalangan investor Slowakia karena potensi Indonesia masih belum dikenal di Slowakia, kata Ketua Bratislava Regional Chamber, Igor Junaz baru-baru ini.

Keterangan dari KBRI Bratislava yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, menyebutkan, Junaz memberikan pandangannya tentang potensi ekonomi Indonesia pada acara seminar yang diselenggarakan perwakilan RI itu dengan tema "Indonesia-Slovakia Trade and Investment Relations: Current Challenges and Future Prospects", di Bratislava, Selasa (12/9).

Seminar bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan perdagangan bilateral Indonesia-Slowakia dan promosi investasi Indonesia dalam upaya mendorong peningkatan nilai perdagangan dan investasi dan interaksi bisnis kedua negara. Seminar juga dimanfaatkan untuk mendorong partisipasi pebisnis Slowakia pada ajang Trade Expo Indonesia 2017 di Jakarta, pada 11-15 Oktober 2017 dan Regional Investment Forum di Padang, 15-17 Oktober 2017.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Wakil Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) di Budapest, Hungaria, M. Rivai Abbas bahwa nilai perdagangan Slowakia di Indonesia masih relatif kecil, yaitu 88,67 juta euro pada tahun 2016, meski ada peningkatan dari sebelumnya 61 juta euro pada tahun 2015.

Produk ekspor Indonesia ke Slowakia yaitu komponen alas kaki, elektronik, peralatan elektronik, dan kompenen elektronik, alat-alat kelistrikan, karet alam. Beberapa kendala hubungan perdagangan, antara lain jarak yang jauh, Slowakia yang masih fokus pada Uni Eropa, masih kurangnya saling kunjung misi dagang, dan hambatan non-tarif.

Adapun potensi perdagangan kedua negara, antara lain "bio and wellness products", ban dan komponen otomotif, produk ritel, pariwisata, produk pertanian (minyak sawit), dan produk perikanan.

Waka ITPC London, Inggris, Theopita Tampubolon memaparkan kondisi dan potensi investasi di Indonesia. BKPM RI mencatat bahwa realisasi investasi Slowakia masih kecil, yaitu senilai 0,5 juta dolar AS pada 20 proyek. Peringkat investasi Slowakia di Indonesia berada ada ranking ke-89 (dunia) dan ke-29 (Eropa).

Mencermati fakta yang ada, Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso menggarisbawahi pentingnya memajukan hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Slowakia mengingat hubungan di bidang politik dan diplomatik yang sudah kuat dan hubungan antarindividu yang semakin berkembang. Hubungan baik yang sudah terbina seyogyanya juga tertuang dalam bentuk nilai perdagangan yang meningkat, interaksi pebisnis yang semakin intens, peningkatan investasi, dalam bentuk kerja sama bisnis yang nyata dan berjalan.

Ditambahkan bahwa sifat perdagangan kedua negara adalah saling melengkapi, dimana Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya sementara Slowakia memiliki kemampuan teknologi dan modal sehingga akan saling menguntungkan kedua negara. Selain itu, Indonesia dan Uni Eropa saat ini sedang dalam negosiasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang apabila telah selesai, akan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi kedua pihak.

Seminar dihadiri 30 peserta yang berasal dari kalangan pelaku usaha di bidang logistik, enerji, bioethanol, industri strategis pertahanan, produk pertanian, usaha kecil danmenengah, rekayasa mesin dan listrik, kamar dagang dan industri pusat dan daerah, serta pejabat dari Kementerian Luar Negeri Slovakia, Kementerian Perekonomian, danSlovak Investment and Trade Development Agency (SARIO).

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017