Bukavu (ANTARA News) - Tentara menembak mati 36 pengungsi Burundi dalam bentrokan yang terjadi di Republik Demokratik (RD) Kongo bagian timur, ungkap pejabat pada Sabtu (16/9).

Pengungsi Burundi mengatakan bahwa lebih dari 30 orang telah dibunuh dan sedikitnya 100 orang luka-luka dalam aksi kekerasan di Kamanyola, di provinsi timur South Kivu, pada Jumat.

Maman Sidikou, yang merupakan pemimpin MONUSCO, misi penjagaan perdamaian PBB di negara itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa sedikitnya 36 pengungsi dilaporkan telah dibunuh.

Dia mendesak otoritas untuk segera membuka penyelidikan pidana.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Josue Boji mengatakan bentrokan tersebut dimulai setelah sekelompok pengungsi menyerbu penjara yang dikelola oleh badan intelijen domestik negara itu untuk menuntut pembebasan empat warga Burundi yang ditangkap pada Rabu malam.

Boji mengatakan bahwa pasukan berusaha membubarkan pengungsi dengan menembak ke udara tetapi merasa kewalahan ketika kelompok tersebut merespons dengan melempari batu.

Sedikitnya 124 pengungsi juga mengalami luka-luka, seperti dilaporkan AFP.

Badan pengungsian PBB juga menyerukan penyelidikan terhadap insiden tragis ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "terkejut dan merasa sedih".
(kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017