Bengkulu (ANTARA News) - Anggota Komunitas Mangrove Bengkulu menanam 300 bibit mangrove di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

"Kami menanam sekaligus mengenalkan ekosistem mangrove kepada mahasiswa dan relawan baru komunitas," kata Koordinator Bidang Pendidikan Komunitas Mangrove Bengkulu, Wawan Stawan di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan jenis mangrove yang ditanam di lokasi tersebut Bruguiera gymnorhiza, Rhizophora apiculata dan Rhizophora stylosa.

Khusus jenis Rhizophora stylosa atau bakau merah, kata dia, didatangkan dari habitat mangrove di Pulau Enggano, pulau terluar di Samudera Hindia.

"Bibit yang kami tanam sudah terlebih dahulu disemai, tapi untuk penanaman mangrove bisa langsung tanpa semai bibit," ucapnya.

Kawasan sekitar kolam Pelabuhan Pulau Baai, menurut Wawan, adalah ekosistem alami mangrove yang terdapat di Kota Bengkulu.

Selain di lokasi ini, ekosistem mangrove yang cenderung terjaga dengan baik terdapat di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang.

Ia mengatakan ekosistem mangrove perlu dikenalkan kepada generasi muda mengingat fungsi penting ekosistem ini bagi kelestarian lingkungan.

"Tidak hanya menahan abrasi, tapi mangrove juga punya fungsi strategis bagi biota laut," katanya.

Salah seorang relawan, Cipta Isratul mengatakan kegiatan tersebut menambah wawasannya tentang fungsi ekosistem mangrove bagi pesisir.

"Selama ini hanya melihat tumbuhan ini sebagai belukar di pesisir, ternyata manfaatnya besar sekali," katanya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017