Palu (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap Politeknik Industri Logam Morowali menjadi pusat inovasi berbasis nikel di Indonesia.

"Selain menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja, kampus ini akan melakukan pengembangan riset-riset terapan yang bekerja sama dengan industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Politeknik Industri Logam Morowali, Sulawesi Tengah, Senin.

Dia mengatakan sekolah tinggi kejuruan/vokasi yang pembangunannya difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian itu merupakan salah satu contoh praktik terbaik dalam pelaksanaan pendidikan yang mengusung konsep link and match.

Link and match sendiri adalah konsep keberkaitan dan keberpadanan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Pemerintah, kata dia, menyediakan fasilitas terbaik teknik industri dan menjadi yang terdepan jika dibandingkan fasilitas politeknik lainnya di Indonesia.

Menurut Menperin, penyiapan sumber daya manusia yang terampil adalah sebuah keniscayaan dalam memacu pertumbuhan industri, selain melalui pengembangan teknologi dan peningkatan investasi.

"Bahkan, adanya politeknik ini, kami meyakini akan mendukung penambahan investasi di industri pengolahan logam, khususnya di wilayah Sulawesi dan Indonesia bagian timur," kata dia.

Airlangga mengatakan sejak awal pendirian Politeknik Industri Logam Morowali, Kemenperin dan pelaku industri telah merancang bersama mulai dari identifikasi kebutuhan kompetensi, kurikulum dan pemilihan tenaga pengajar.

Dengan begitu, kata dia, implementasi sistem pembelajaran politeknik tersebut akan terintegrasi antara pendidikan di kampus dengan praktik kerja di industri yang biasa disebut dual system atau dwisistem.

Politeknik seluas 30 hektare itu telah dilengkapi fasilitas dan peralatan penelitian yang lengkap. Misalnya, ruang kelas, laboratorium, bengkel kerja, pusat inovasi, gedung direktorat dan perpustakaan. Sarana penunjang tersebut untuk mempercepat proses alih teknologi dan menjadikan sebagai teladan bagi industri nikel di wilayah Indonesia Timur.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam kuliah perdana di Politeknik Industri Logam Morowali berharap sekolah tinggi teknik tersebut mampu memberi kontribusi bagi pertumbuhan nasional ke arah yang lebih kompetitif.

Menurut dia, tenaga kerja vokasi yang terdidik dan memiliki kompetensi akan mampu menopang pertumbuhan nasional. Maka dari itu, pihaknya menyambut baik dengan pembangunan politeknik di Morowali yang pada tahun ini telah menerima mahasiswa baru.

Dia mengatakan Politeknik Industri Logam Morowali agar bisa menjadi tempat mencetak generasi bangsa yang dapat mengisi kebutuhan tenaga-tenaga terampil di sektor industri. Politeknik di Morowali tersebut merupakan salah satu sekolah tinggi teknik yang terdepan di Indonesia, terutama di kawasan timur.

"Hal yang tidak kalah penting dari pemenuhan kebutuhan skilled labour lewat sekolah teknik adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Indonesia," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017