Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan agar Atase Ketenagakerjaan yang merupakan perwakilan diplomatik Indonesia di luar negeri, tidak hanya mengurusi persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) saja namun juga mencari peluang pasar kerja dan pelatihan vokasi.

"Tugas dan fungsi Atnaker memang sangat banyak dan tidak mudah. Selain melayani, melindungi dan mengatasi persoalan TKI, Atase juga harus mengurusi persoalan dan isu ketenagakerjaan lainnya," kata Menaker saat memberi pembekalan kepada 11 Atnaker di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Senin.

Hanif meminta para Atase Ketenagakerjaan agar mengoptimalkan tugasnya dalam membuka akses peluang kerja dan melakukan pemetaan kebutuhan pasar kerja di luar negeri.

"Atase Ketenagakerjaan di negara penempatan harus memainkan perannya dalam rangka perluasan kesempatan kerja di luar negeri khususnya sektor formal dengan memperkuat jejaring kerja atau networking," kata Hanif.

Sebelumya, Menaker melantik sembilan Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) dan dua Staf Teknis Ketenagakerjaan untuk ditempatkan di 10 penempatan tenaga kerja Indonesia.

Atase tersebut ditugaskan di Korea Selatan, Brunei Darussalam, Qatar, Singapura dan Jordania Arab Saudi, Kuwait, Malaysia dan Uni Emirat Arab, sedangkan dua Staf Teknis Ketenagakerjaan ditempatkan di Hong Kong dan Jeddah (Arab Saudi).

Atase Ketenagakerjaan mempunyai tugas pelayanan tenaga kerja yang di antaranya perlindungan TKI, pendataan TKI di negara penempatan, pemantauan keberadaan TKI, penilaian terhadap mitra usaha atau agen dalam pengurusan dokumen TKI, upaya advokasi TKI, legalisasi perjanjian atau kontrak kerja serta pembinaan TKI yang telah ditempatkan.

Menaker menginginkan para Atase Ketenagakerjan maupun staf teknis untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan fungsi dan tugasnya di negara-negara penempatan.

"Kalian harus dekat dengan TKI yang bekerja di luar negeri dan melayani dengan sepenuh hati. Responsif, kreatif dan inovatif juga penting agar kerja kalian tidak biasa-biasa saja," kata Hanif.

Untuk itu, ia meminta Atnaker agar selalu melakukan peningkatan kemampuan dan pengetahuan. Selain mampu meningkatkan kinerja, hal ini akan membantu para Atnaker agar semakin percaya diri dalam menjalankan tugasnya.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kemnaker di negara penempatan, Menaker pun berpesan agar komunikasi dan koordinasi antara Atnaker dengan Kemnaker di Jakarta berjalan secara intensif dan efektif.

Untuk itu, para Atase harus memaksimalkan komunikasi dan jaringan sebaik mungkin. Negara-negara yang menerapkan sistem maupun teknis pelaksanaan lebih baik menurutnya layak untuk dijadikan bahan percontohan, evaluasi, maupun refleksi.

"Oleh karenanya, ini teman-teman juga harus tukar informasi dan komunikasi dengan temen-teman atase di negara lain. Sehingga temen-teman bisa berbagi strategi juga," kata Hanif.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017