Jakarta (ANTARA News) - Festival musik jazz "Senggigi Sunset Jazz" yang digelar di pelataran Hotel Killa pada 22-23 September di Pantai Senggigi, Nusa Tenggara Barat, akan menggunakan panggung yang ramah lingkungan.

"Pada festival tersebut ada dua panggung dan keduanya kami menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu," kata Ais dari Jazz and World Music yang ikut menyelenggarakan perhelatan tersebut di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan jika ada materi sintesis yang digunakan dalam pembuatan panggung, maka bahan itu adalah bahan daur ulang.

Pihaknya memilih menggunakan bahan daur ulang karena Indonesia menjadi salah satu negara terbesar yang membuang sampah plastik ke laut.

"Kita lihat sekarang pantai penuh dengan sampah plastik, untuk itu kami ingin mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan dengan hal tersebut," kata dia.

Selain panggung yang ramah lingkungan, makanan dan minuman yang disediakan pada acara tersebut adalah penganan lokal asli Senggigi.

"Di acara tersebut kami akan sajikan kue-kue lokal dan juga air nira dari Senggigi, agar para pengunjung dapat merasakan Lombok Barat sebenarnya," kata dia.

Acara tersebut terbuka untuk umum. Pengunjung tidak dipungut bayaran, sedangkan acara dimulai pada pukul 15.00 Wita dan berakhir pada 22.00 Wita.

Artis yang akan mengisi festival tersebut, antara lain Tohpati Bertiga, Syaharani and Queen Fireworks, Yura Yuniat, Tesla Manaf, Bonita an The Hus Band, dan Pelita Harapan.

Artis internasional yang ikut memeriahkan acara tersebut, adalah Norma Jean dari Amerika, Line dari Jepang, dan Cellomano dari Venezuella. 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017