Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menargetkan penyelenggaraan empat turnamen golf Asian Development Tour (ADT) setiap tahun mulai 2018 menyusul kesempatan pemain nasional untuk meningkatkan peringkat dunia dan mengikuti Olimpiade 2020.

"Turnamen golf internasional di Indonesia itu idealnya lebih dari 20 turnamen setiap tahun. Jumlah itu terdiri dari dua turnamen Asian Tour, dua hingga empat turnamen ADT, dan 11 hingga 18 turnamen Indonesia Golf Tour (IGT)," kata Direktur Asian Tour Jimmy Masrin dalam jumpa pers turnamen ADT Combiphar Players Championship di Jakarta, Rabu.

Jimmy mengatakan penyelenggaraan turnamen ADT membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan turnamen Asian Tour dengan tetap memberikan poin peringkat dunia bagi para pemain yang mengikutinya.

"Poin peringkat dunia itu dibutuhkan para pemain untuk masuk kualifikasi Olimpiade. Selain itu, penyelenggaraan turnamen golf internasional juga menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia di dunia," kata Jimmy.

Lokasi penyelenggaraan turnamen golf internasional di Indonesia, lanjut Jimmy, seringkali ada di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Bintan, dan Batam meskipun hampir seluruh provinsi di Indonesia mempunyai lapangan golf.

"Kami berharap penyelenggaraan turnamen golf internasional berpindah-pindah ke seluruh wilayah Indonesia. Tapi, hal itu tergantung pada keinginan sponsor. Biasanya sponsor mempertimbangkan pangsa pasar mereka ataupun karena ada kegiatan lain di kota itu," ujar Jimmy.

Jimmy mengaku masih menjajaki kerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk mempopulerkan lokasi-lokasi wisata di Indonesia dengan penyelenggaraan golf.

Sebelumnya, Kejuaraan golf Combiphar Players Championship membidik 50 pegolf profesional Indonesia yang akan berlangsung di New Kuta Golf Club, Bali, pada 11-14 Oktober.

Selain para pegolf profesional di Indonesia, kejuaraan berhadiah total 100 ribu dolar AS itu juga akan mengundang para pemain tingkat regional di Asia.

Combiphar juga akan menggelar kejuaraan tingkat Pro-Am bagi para pegolf amatir Indonesia sebagai ajang pembuka kejuaraan utama yang terdaftar dalam Asian Development Tour (ADT) itu. 

Sementara itu Michael Wanandi, Direktur Utama Combiphar, menyatakan pihaknya bangga  menghadirkan Combiphar Players Championship sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan olahraga golf di Indonesia. 

"Kami percaya bahwa Indonesia memiliki banyak pegolf yang berbakat dan mereka layak untuk berkompetisi di turnamen internasional. Kami sangat gembira bisa berpartner dengan ADT lagi setelah menggelar turnamen yang sukses pada tahun lalu." katanya.

Pihaknya juga yakin turnamen ini akan memberikan sebuah platform yang kuat bagi para profesional yang bercita-cita tinggi untuk unggul dalam permainan, khususnya dengan adanya poin Official World Golf Ranking (OWGR) yang disediakan. 

"Kami harap para pegolf terbaik Indonesia akan mengambil manfaat dari kesempatan ini untuk terus mendorong pertumbuhan golf di Negara ini dan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade 2020," tegas Wanandi.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017