Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Jumat melepas tim medis dengan bendera MuhammadiyahAid ke Coxs Bazar, Bangladesh, untuk membantu etnis Rohingya yang membutuhkan bantuan, kata Acting Coordinator Muhammadiyah Aid, Wachid Ridwan.

Tim Medis MuhammadiyahAid yang dipimpin Dr Corona Rintawan itu berangkat dari Jakarta dengan beranggotakan tiga dokter dan sembilan perawat serta personel supervisi dari Lazismu.

Wachid mengatakan tim tersebut berangkat ke Bangladesh lewat koordinasi dengan anggota MuhammadiyahAid yang telah berada di Dhaka, Bangladesh sejak 17 September.

Tim MuhammadiyahAid bekerja sama dengan LSM lokal di Coxs Bazar akan melakukan pelayanan kesehatan sekaligus memberikan bantuan obat-obatan dan makanan nutrisi balita.

Menurut dia, ratusan ribu pengungsi Rohingya yang menempati tenda-tenda pengungsian di wilayah Coxs Bazar, Bangladesh, hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Tenda-tenda yang kurang layak membuat banyak pengungsi mulai diserang berbagai penyakit dan keluhan kelelahan fisik.

Tim akan melakukan kajian mendalam untuk bantuan kemanusiaan jangka panjang dalam penanganan nasib Muslim Rohingnya di Myanmar.

Pada Januari, MuhammadiyahAid telah melakukan peninjauan kebutuhan di Rakhine State sebelum eksodus ratusan ribu penduduk ke Bangladesh dan bertemu dengan pemerintah lokal termasuk mengunjungi lima tenda untuk memberikan bantuan.

Dia mengatakan pada Mei 2017, MuhammadyahAid kembali ke Myanmar dan bertemu dengan 14 LSM lokal, LSM internasional/PBB dan pemerintah lokal Myanmar.

Selain itu, MuhammadiyahAId juga menunggu keinginan politik yang baik dari pemerintah Myanmar bagi kelangsungan Rohingya termasuk kemudahan akses untuk masuk ke Rakhine State.

Misi kemanusiaan itu mendapatkan amanah dari masyarakat termasuk dari Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) seluruh Indonesia bersama majelis dan lembaga tingkat pusat dalam bendera MuhammadiyahAid.

Hingga Jumat pukul 13.00 WIB, Lazismu telah menghimpun dana kemanusiaan untuk Rohingya sebesar Rp14.115.999.310,50 (sekitar USD1.051.079,62).

Misi kemanusiaan itu disebutnya selaras dengan komitmen bangsa Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Kemenlu telah membuka dialog secara intensif dengan pemerintah Myanmar dan diikuti dengan pengiriman bantuan kebutuhan untuk pengungsi Rohingya.

"Secara khusus PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas partisipasi serta keikhlasan bantuan terutama dari warga dan simpatisan Muhammadiyah juga masyarakat secara umum. Bantuan kita semua insya Allah disalurkan kepada yang berhak yakni saudara-saudara kita Muslim Rohingnya," kata dia.

(Baca juga: Menteri luar negeri temui presiden ICRC bahas krisis Rakhine)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017