London (ANTARA News) - Kontribusi Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia di bawah Operasi Pasukan Perdamaian PBB dan prioritas kebijakan pembangunan untuk memajukan pariwisata menjadi thema pada resepsi diplomatik Kedutaan Besar Indonesia di Madrid, di Hotel Intercontinental Madrid, Spanyol.

Duta besar Indonesia untuk Spanyol, Yuli Widarso, Minggu, mengatakan, tema itu ditampilkan dalam format pameran foto aktivitas anggota TNI sebagai anggota The Blue Beret UN Peace Keeping Operation dan suvenir berupa buku berjudul Indonesia, a True Partner for World Peace.

Dia mengatakan, aksentuasi khas Indonesia juga diutarakan secara jelas. Mulai dari dekorasi kain songket Sumatera Selatan dan kain tapis Lampung berhiaskan kalung-kalung mutiara NTT, wayang golek Sunda dan patung garuda dari Bali. Pun pertunjukan tari serampang 12 dan lancang kuning, serta gamelan Bali. 

Selain itu, untuk suvenir undangan mendapatkan CD Wonderful Indonesia, wayang kulit mini, dan gantungan kunci destinasi pariwisata.

Sambutan ditutup dengan pernyataan penghargaan dan terima kasih kepada Spanyol dan semua negara sahabat yang memberikan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 - 2020.

Sementara itu Dirjen Kerjasama dan Daya Saing, Kementerian Negara Pariwisata Spanyol, Dr Antonio Nieto Magro, mewakili pemerintahannya, menyatakan, Spanyol menempatkan Indonesia negara sahabat dengan banyak potensi, tidak hanya di sektor pariwisata tetapi juga bidang lainnya.

Indonesia berpartisipasi dalam Pasukan Perdamaian PBB untuk pertama kali di Suez, Mesir, pada 1957. Bertahun-tahun sejak itu, pasukan ABRI yang lalu bernama TNI mendapat pujian di mana-mana dalam penugasannya di bawah panji-panji Pasukan Perdamaian PBB. 

Indonesia juga sudah empat kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan kini tengah menggalang dukungan dunia untuk kembali menempati posisi itu kelima kali.

Khusus dengan Kerajaan Spanyol, hubungan diplomatik terjalin sejak 1958. Dari aspek militer, Indonesia mendatangkan berbagai persenjataan dari Spanyol, di antaranya meriam ringan anti serangan udara 30 mm dari pabrikan Hizpano Suiza pada awal-awal hubungan baik itu terjalin. 

Pada dasawarsa '70-an, Spanyol dengan CASA-nya menjadi mitra penting jejak awal pengembangan dan penguasaan teknologi kedirgantaraan nasional. Salah satu monumen hidup dari hasil kerja sama itu adalah NC-212 Aviocar dan CN-235, walau CASA telah melebur ke dalam Airbus Industrie, di mana Spanyol menjadi satu dari empat negara pendiri. 

Spanyol juga yang menjadi salah satu kontingen asing pertama yang mendarat di Aceh saat provinsi paling barat Indonesia itu dilanda gempa Bumi dan tsunami pada akhir 2004. 

Dari sisi kerja sama ekonomi-perdagangan, investasi Spanyol di Tanah Air juga dalam kecenderungan meningkat terus, tercatat menaik 300 persen pada kurun 2014-2017. 

Demikian pula perkembangan neraca perdagangan bilateral yang sangat dinamis, pada paruh pertama 2016-2017 naik 5,6 persen dibandingkan periode sama 2015-2016 dan Indonesia menikmati surplus lebih dari 1,5 milyar dolar Amerika Serikat setiap tahun.

Yang terkini adalah peluncuran kapal layar latih tiang tinggi TNI AL, KRI Bima Suci, dari galangan kapal Freire, di Vigo, Spanyol. Dari kota pesisir di tepi Teluk Biscay yang menghadap ke Samudera Atlantik ini, pengganti kapal layar latih tiang tinggi legendaris Indonesia, KRI Dewaruci, diluncurkan. 

PM Spanyol, Mariano Rajoy Brey, saat bertemu Presiden Joko Widodo di sela-sela KTT G20, di Hamburg, Jerman, Juli lalu, juga mengundang Jokowi berkunjung ke Madrid pada 2018. Jika kunjungan kepresidenan itu berlangsung, maka akan merupakan peristiwa penting bagi kedua negara karena pada 2018 itu diperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kerajaan Spanyol. 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017