Pandeglang (ANTARA News) - Kejuaraan Rhino Cross Triathlon di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu, menjadi pembuktian atlet nasional Muhammad Taufik setelah gagal memperkuat Indonesia pada SEA Games (SEAG) 2017 di Malaysia.

Pada kejuaraan yang baru pertama kali digelar itu, atlet asal Bandung, Jawa Barat, ini mampu menjadi yang terbaik setelah menyelesaikan tiga perlombaan yang digelar yaitu renang, balap sepeda MTB, dan diakhiri dengan lari lintas alam yang penuh tantangan dengan waktu satu jam 50 menit 24 detik.

"Dua bulan sebelum SEA Games saya kecelakaan. Jadi tidak bisa turun. Tapi setelah itu saya terus berusaha mengembalikan kemampuan dan turun di sini," kata Taufik usai menyelesaikan perlombaan.

Menurut dia, Rhino Cross Triathlon sangat menantang. Terbukti dirinya harus jatuh bangun untuk menyelesaikan perlombaan. Hal tersebut menunjukkan jika lintasan yang dilalui memang cukup berat karena didominasi dengan jalur yang dipenuhi dengan pecahan karang.

"Saya sempat jatuh dari sepeda di KM 8. Memang sepeda cukup berat disini. Membutuhnya tenaga ekstra. Apalagi di Triathlon sini pakai sepeda MTB bukan road," kata pebalap yang mengaku akan dipanggil lagi masuk pelatnas oleh Satlak Prima itu.

Taufik mengatakan Rhino Cross Triathlon Tanjung Lesung memiliki karakter yang berbeda. Namun, itu merupakan sebuah keunggulan untuk bersiap diri menghadapi kejuaraaan-kejuaraan berikutnya yang sudah terprogram bersama dengan tim.

"Sebentar lagi saya bersama atlet yang lain turun di Bali Triathlon. Makanya persiapan akan langsung kami lakukan sekitar dua pekan," kata atlet berusia 29 tahun ini.

Selain Muhammad Taufik, atlet nasional yang turun di Tanjung Lesung adalah Adi Achmad Jukardi yang pada kejuaraan ini mampu finis diurutan kedua. Mantan atlet balap sepeda ini mengaku hasil yang diraih cukup bagus meski tantangan berat harus dihadapi.

"Lomba disini cukup menantang. Cuacanya juga cukup panas. Secara umum kejuaraan ini cukup bagus bagi saya," katanya saat dikonfirmasi.

Jika Muhammad Taufik menjadi yang terbaik untuk karegori Rhino, atlet muda asal Bukittinggi Sumatera Barat, Fauzi Fannyla menjadi yang terbaik di kategori Bull X Triathlon setelah mampu membukukan catatan waktu satu jam tiga menit tujuh detik.

Hasil ini dinilai sesuai dengan prediksi karena siswa kelas dua SMA Pembangunan Bukittinggi ini merupakan salah satu atlet potensial di Indonesia. Meski masih berusia 16 tahun, Fauzi sudah kenyang dengan pengalaman pada kejuaraan level nasional maupun internasional.

"Persiapan untuk turun di sini cukup matang. Khusus untuk berlatih sepeda MTB saya butuh waktu satu bulan untuk penyesuaian karena selama ini menggunakan sepeda road. Secara umum saya cukup senang dengan hasil di sini," katanya.

(T.B016/N002)

Pewarta: Bayu K
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017