Kalau belum sampai 2700 hingga 2800 liter per detik, saya tetap akan cari air, dan itu nanti harus saya persiapkan dari sekarang, apalagi ini memerlukan pembiayaan yang besar, tetapi juga bertahap."
Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pemerintah perlu mencari alternatif sumber air selain dari wilayah Gunung Merapi di Kabupaten Sleman untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Yogyakarta, Rabu, mengatakan, perlunya mencari alternatif sumber air karena jumlah penduduk DIY semakin bertambah, bahkan pada 2025 diprediksi mencapai empat juta jiwa sehingga kebutuhan air baku juga bertambah.

"Perkiraan kami di tahun 2025 itu penduduk Yogyakarta sekitar empat juta jiwa, sekarang hampir 3,7 juta. Jadi nanti kalau empat juta jiwa kan sudah tidak mungkin Merapi bisa menjadi salah satu pensuplai air bagi warga masyarakat," kata Sultan.

Sultan mengatakan, dari wilayah Gunung Kidul sebenarnya banyak sumber air yang ada di gua-gua, akan tetapi akan membutuhkan biaya besar untuk mengalirkan sampai wilayah Kabupaten Sleman maupun Bantul, sehingga perlu alternatif sumber air lain.

"Kita cari alternatif di mana kita perkirakan alternatif pilihan untuk cari air itu sesuai kebutuhan kalau nanti penduduknya empat juta jiwa di 2025, dan itu kira kira kebutuhannya sekitar 2700 sampai 2800 liter per detik," katanya.

Gubernur DIY mengatakan, sumber air dari wilayah Gunung Merapi pada 2025 tetap dioptimalkan, akan tetapi ditambah dengan lokasi lain seperti dari sistem regional yang bersumber dari air Sungai Progo di Sedayu dan wilayah Kamijoro Pajangan Bantul.

"Kalau belum sampai 2700 hingga 2800 liter per detik, saya tetap akan cari air, dan itu nanti harus saya persiapkan dari sekarang, apalagi ini memerlukan pembiayaan yang besar, tetapi juga bertahap," kata Sultan.

Sultan mengharapkan, penduduk DIY yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut pada sepuluh tahun akan detang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air, karena hal itu akan menjadi masalah sendiri bagi pembangunan masyarakat DIY.

Oleh sebab itu, kata Sultan, adanya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Sedayu Bantul bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan air DIY.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017