Jember (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta kalangan akuntan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang saat ini mulai mengubah perekonomian dunia.

"Lingkungan berubah. Wajah ekonomi dunia berubah," katanya saat menjadi pembicara kunci pada Simposium Nasional Akuntasi XX di Universitas Jember, Jatim, Rabu.

Ia mengatakan perubahan ekonomi dunia terjadi karena ada kebutuhan manusia yang mulai bergeser. Dulu ada supermarket dan mal yang menyediakan berbagai barang yang dibutuhkan masyarakat.

"Sekarang mulai ditinggalkan menuju e-commerce yang sangat penting bagi kita," katanya di depan ratusan peserta simposium yang juga dihadiri Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Ia mengatakan teknologi informasi di indonesia juga telah merambah dalam sistem perdagangan digital (e-commerce) yang ditandai dengan laman penjualan daring, antara lain bukalapak.com.

Menurut dia, bukalapak.com didirikan oleh mahasiswa jurusan elektronika yang mempekerjaan profesi akuntan, pemasaran dan managemen.

"Omzet sudah di atas Rp10 triliun," katanya menegaskan.

Di skala dunia, ada konglomerat Jack Ma yang mengembangan pembayaran nontunai sehingga membuat kartu debit dan kartu kredit sudah tidak dipakai lagi.

Jack Ma, katanya, bisa membuat jual beli lebih mudah karena pembeli cukup menunjukkan gawai kepada penjual lalu uang terpotong.

Dia menyebutkan munculnya transportasi berbasis daring seperti ojek dan taksi juga mengubah wajah transportasi di Indonesia.

Pada bagian lain, Menristekdikti meminta asosiasi profesi akuntan untuk ikut membentuk akuntan profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan masa depan.

Dia menyoroti minimnya akuntan di Indonesia padahal jumlah lulusan ilmu akuntansi sangat banyak

Menurut dia, Indonesia menjadi satu-satunya negara dimana jumlah lulusan akuntansi banyak tapi jumlah akuntan sedikit.

Dia membandingkan dengan Thailand yang memiliki 50 ribu akuntan padahal jumlah lulusan akuntansi hanya 20 ribu. Malaysia juga sama dimana lulusan akuntansi lebih sedikit dibandingkan dengan akuntan.

(T.S027/B012)

Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017