New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berhasil membukukan kenaikan pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor terus mempertimbangkan pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen tentang kebijakan moneter.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 56,39 poin atau 0,25 persen menjadi 22.340,71 poin. Sementara indeks S&P 500 bertambah 10,20 poin atau 0,41 persen menjadi 2.507,04 poin, dan indeks komposit Nasdaq melonjak 73,10 poin atau 1,15 persen menjadi 6.453,26 poin.

Yellen mengatakan pada Selasa (26/9) bahwa kasus untuk penyesuaian bertahap akan diperkuat dalam menghadapi ketidakpastian yang signifikan, dan bahwa Fed harus waspada untuk bergerak terlalu lambat.

"Janet Yellen mendorong untuk terus memperketat tingkat suku bunga AS kemarin, sekalipun ia mengakui kemungkinan ada sesuatu yang menahan inflasi lebih rendah dari perkiraan, yang hilang dari model Fed," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan pada Rabu (27/9).

Sementara itu, para investor terus memantau rencana reformasi pajak pemerintahan Trump.

Partai Republik mengumumkan perubahan besar pada kode pajak Amerika pada Rabu (27/9) dalam sebuah proposal yang secara dramatis menurunkan pajak atas bisnis dan banyak rumah tangga, namun tetap diam pada isu-isu buruk seperti bagaimana membayar itu semuanya, menurut CNBC.

Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang manufaktur tahan lama pada Agustus meningkat 3,9 miliar dolar AS atau 1,7 persen menjadi 232,8 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Rabu (27/9).

Indeks Penjualan "Pending Home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) turun 2,6 persen dari 109,1 pada Juli menjadi 106,3 pada Agustus, melampaui perkiraan pasar, menurut National Association of Realtors (NAR), Rabu (27/9).

Dalam berita perusahaan, saham Nike turun 1,92 persen menjadi 52,67 dolar AS per saham, setelah raksasa kets itu mengirimkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan, namun pendapatannya sedikit lebih rendah dari ekspektasi, demikian Xinhua melaporkan.

(UU.A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017