Kairo, Mesir (ANTARA News) - EgyptAir telah memutuskan untuk membekukan penerbangannya ke Erbil di Wilayah Kurdistan Irak mulai Jumat sampai pemberitahuan lebih lanjut, kata perusahaan penerbangan tersebut di dalam satu pernyataan pada Rabu (27/9).

Perusahaan penerbangan itu mengatakan keputusan tersebut diambil atas permintaan Dinas Penerbangan Sipil Irak (IraqCAA).

"EgyptAir membekukan penerbangannya ke Bandar Udara Erbil mulai Jumat, 29 September, dari pukul 15.00 GMT (22.00 WIB). Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata pernyataan EgyptAir, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.

Pada Rabu, hasil resmi referendum kemerdekaan Wilayah Kurdistan, yang dilakukan pada Senin (25/9), memperlihatkan 92,73 persen pemilih mendukung kemerdekaan dan negara Kurdi.

Pemerintah Sentral Irak di Baghdad menolak referendum tersebut dan mencapnya tidak sah.

Mesir dan beberapa negara Arab telah berulangkali menyampaikan keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan kemungkinan dampak dari referendum untuk menentukan nasib sendiri Suku Kurdi Irak, dan memperingatkan referendum tersebut bisa mempengaruhi persatuan dan kestabilan Irak.

Sementara itu, Liga Arab --yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo-- sebelumnya juga telah menyampaikan penolakan terhadap referendum tersebut dan pemimpinnya, Ahmed Aboul-Gheit, belum lama ini telah mengunjungi Ibu Kota Irak, Baghdad, dan Erbil di Irak Utara untuk mendesak dilakukannya dialog.

(Uu.C003)

(Baca juga: Pemimpin Kurdi: suara "ya" menangi referendum kemerdekaan)

Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017