Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menghibur ratusan santri dan santriwati yang menjadi yatim-piatu karena menjadi korban konflik Aceh, di Pondok Pesantren Markaz Al Ishlal Al Aziziyah, Banda Aceh, Aceh, Kamis.

"Jangan berkecil hati, saat ini terbuka luas peluang untuk menjadi apa pun. Mau anak dusun, anak petani, anak polisi, anak tentara dan santri sekalipun memiliki peluang untuk menjadi apa pun," kata Zulkifli Hasan.

Zulkifli pun tak menyangka dirinya bisa menjadi Ketua MPR dan ketua umum partai (PAN) serta pernah menjadi menteri Kehutanan, padahal dirinya tidak pernah bermimpi untuk menjadi tokoh nasional.

"Saya yang lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan pernah bersekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) tidak menyangka menjadi Ketua MPR," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan santri dan santriwati tidak boleh berputus asa dan harus bekerja keras, sehingga cita-cita yang akan dicapainya dapat terwujud.

"Bersungguh-sungguhlah dalam belajar. Jangan minder menjadi anak yatim-piatu dan bersekolah di pesantren. Selalu berdoa dan minta pertolongan Allah agar cita-citanya tercapai," tuturnya.

Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Aceh tidak hanya melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kongres Himapol Indonesia III, namun Zulkifli Hasan juga menyempatkan berkunjungan ke dua Pondok Pesantran di Banda Aceh, yakni Markaz Al Ishlal Al Aziziyah dan Ponpes Darul Ihsan.

Pada Kamis malam, rencananya Ketua MPR akan membuka Training of Trainers (ToT) empat pilar kebangsaan di lingkungan dosen-dosen di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Aceh.

(T.S037/A011)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017