Sidrap, Sulsel (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengunjungi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 75 megawatt (MW) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Ia memantau perkembangan serta kemajuan PLTB pertama di Indonesia yang dikerjakan PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan nilai investasi 150 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun.

Ia mengapresiasi seluruh pihak terutama Bupati Sidrap atas dukungan yang diberikan sehingga pembangunan PLTB pertama di Indonesia ini dapat terlaksana sesuai rencana.

"Pesan pemerintah hanya satu, tarifnya harus terjangkau," kata Jonan. Saat meninjau Wind Turbine Generator (WTG) 6, Jonan menegaskan kembali bahwa tarif harus disesuaikan.

Ia mengatakan pihak UPC akan melanjutkan untuk tahap dua proyek ini, tambahannya sekitar 50 MW. "Selama tarif cocok pasti jalan," ucap Jonan didampingi Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng dan Dirjen EBTKE Rida Mulyana.

Dari pihak UPC hadir CEO UPC Renewables Brian Caffyn dan Direktur PT UPC Sidrap Bayu Energi Erwin Jahja, General Manager PLN Sulselrabar Bob Syahril, anggota DPR RI Muhtar Tompo dan Fatmawati, serta sejumlah pejabat lainnya.

PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan, untuk membangun proyek PLTB Sidrap.

Dengan fasilitas Maxpower yang menyediakan sebanyak 78,75 MW, nantinya PLTB Sidrap pada kuartal pertama 2018 dapat mengirim 70-77 MW pada titik interkoneksi.

Jumlah turbin yang akan dibangun total sejumlah 30 turbin, masing-masing plat berkapasitas 2,5 MW WTG pada menara baja setinggi 80 meter.

Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA dengan panjang (jari-jari) baling-baling 57 meter, sehingga total tinggi pembangkit mencapai 137 meter.

Kedatangan Menteri Jonan untuk melihat langsung menara dan komponen rumah dan bilah turbin menggunakan perangkat derek crawler crane LR 1600 berkapasitas angkat 600 ton yang sudah dimulai pertengahan bulan ini.

Dengan mesin tersebut, UPC Sidrap dan para kontraktornya siap mempercepat pembangunan turbin-turbin angin dalam kurun waktu Oktober - Desember 2017 sehingga PLTB dapat mulai beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2018.

Sementara CEO UPC Renewables Brian Caffyn pada kesempatan itu memaparkan membangun PLTB di Indonesia menjadi tantangan tersendiri.

Beberapa pihak sangsi akan proyek ini dapat berjalan, tapi saya menyukai tantangan, menyukai tempat ini, juga menyukai orang-orang di sini, itu yang selalu memotivasi saya untuk membuktikan kepada semua pihak bahwa kami bisa," paparnya kepada wartawan.

Bupati Sidrap Rusdi Masse mengemukakan, meski belum rampung proyek PLTB di Sidrap tahap I itu, namun UPC berencana akan melanjutkan pada tahap II.

"Bulan lalu saya telah sepakat dengan investor pihak UPC untuk melanjutkan tahap II," papar Rusdi Masse.

Mengenai dengan pelaksanaan proyek ini, lanjutnya, Pemda tidak mempersulit izin asalkan pembebasan lahan dan mempekerjakan orang lokal menjadi kewajiban investor.

Menurut Bupati Sidrap dua periode ini, sebelumnya pihak UPC menawarkan diri untuk melanjutkan tahap kedua karena pembangunan tahap pertama di Desa Mattirotase dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, segera rampung.

(T.M050/S024)

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017