Batam (ANTARA News) - Ketua Koalisi Kependudukan, Sonny Harry B Harmadi mengatakan pembangunan Kampung KB yang tengah dilaksanakan BKKBN akan mampu mengatasi kesenjangan pembangunan manusia Indonesia.

"Masih banyak daerah khususnya yang terpencil sumber daya manusianya tertinggal dari daerah yang terlebih dahulu berkembang. Kampung KB ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi kondisi tersebut," kata dia saat menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan BKKBN di Batam, Sabtu.

Ia mengatakan, saat ini masih banyak terjadi ketimpangan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk pada daerah-daerah kepulauan seperti di Kepri.

"Untuk Batam, Tanjungpinang sudah baik dilihat dari fasilitas kesehatan, pendidikan. Bahkan diatas rata-rata nasional. Namun seperti Lingga, Anambas datanya selalu masih dibawah rata-rata," kata dia.

Menurut Sonny, dengan pembangunan kampung KB pada daerah-daerah terluar, terpencil diharapkan memudahkan masyarakat mendapatkan berbagai informasi mengenai pembangunan keluarga dan akses kesehatan sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan.

"Inilah mengapa kampung KB perlu. Pada wilayah kepulauan jangan tentu tantangannya lebih besar. Namun ini harus menjadi motifasi untuk memberikan yang terbaik," kata Sonny.

Program Kampung KB yang sudah dilaksanakan sejak 2014 ini sesuai dengan program pemerintah yang ingin membangun mulai dari daerah pinggiran dan tertinggal agar setara dengan daerah lain yang sudah terlebih dahulu berkembang.

Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal pada kesempatan yang sama mengatakan Indonesia butuh SDM handal agar mampu bersaing saat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) sepenuhnya diterapkan.

"Kami ingin generasi muda benar-benar memepersiapkan diri menghadapi persaingan dan bonus demografi bagi Indonesia. Jangan sampai tidak mampu bersaing dengan bangsa lain dan bonus demografi akan menjadi masalah baru bagi Indonesia," kata dia.

Menurutnya, masalah bangsa ini adalah etos kerja dari penduduknya yang masih rendah dibandingkan negara lain sehingga hal tersebut harus diubah.

Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017