Jakarta (ANTARA News) - Bertepatan dengan hari ulang tahunnya pada 30 September, solois Glenn Fredly memberi penghormatan pada band Slank melalui "Konser #TNDMT Glenn Fredly Untuk Slank".

Kebetulan, 30 September juga identik dengan G30S/PKI yang dulu dihiasi kewajiban menonton film "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" karya Arifin C. Noer. 

"Kita enggak nonton film bersama, kita bukan merayakan pengkhianatan, tapi kita merayakan kemerdekaan dalam bermusik," kata Glenn di atas panggung setelah membawakan "Sympathy Blues" dan "Pulau Biru", di Gandaria City Hall, Mall Gandaria City, Jakarta, Sabtu (30/9) malam.

Selama tiga jam, Glenn "mengacak-acak" aransemen lagu Slank sehingga benar-benar terdengar berbeda, lagu-lagunya diolah beragam, mulai dari jazz hingga reggae.

Tidak tanggung-tanggung, penyanyi berdarah Ambon yang lahir di Jakarta pada 1975 itu mengajak sederet musisi dari berbagai aliran musik untuk memperkaya interpretasi Slank versi Glenn.

Setiap musik menyuguhkan rasa yang berbeda karena diwarnai oleh ciri khas dari masing-masing bintang tamu. 

Alunan harmonika Harry Pochang menghiasi lagu "Mawar Merah". Grup rock Kelompok Penerbang Roket memanaskan panggung dengan lagu "Bang Bang Tut" yang menghentak. Tompi, Bertha dan Idang Rasjidi saling adu teknik scat singing di sela lagu "Balikin".

Konser ini juga diramaikan oleh Dewa Budjana, Bonita, rapper Yacko dan Young Lex,  Mondo Gascaro, Trie Utami hingga Yopie Latul.

Sebelum mempersilakan pelantun "Poco-Poco" itu, Glenn mengatakan bintang tamunya kali ini masih eksis di peta musik Indonesia. Glenn pun berseloroh betapa sulitnya membawa sang penyanyi "keluar dari goa".

Glenn tidak hanya berkolaborasi dengan musisi, seorang pelawak tunggal pun ikut digaet agar konsernya lebih menghibur.

Penonton riuh tertawa ketika pelawak tunggal Sakdiyah Ma'ruf membahas rasanya jadi perempuan Arab, tema yang sering dia singgung dalam rutinitas komedinya.

Tawa makin menggelegar ketika Sakdiyah mengatakan alasan ayahnya dulu tak pernah mengizinkan dia nonton Slank 

"Dulu mabok, sih!" ujar Sakdiyah disambut tawa penonton.

Satu lagi bintang tamu yang tak datang dari dunia musik, namun membawa kehebohan yang serupa: Najwa Shihab.

"Karena saya lagi jobless," penonton tertawa. "Kakak Glenn berbaik hati menawari pekerjaan, diminta untuk membuat catatan Najwa. Khusus tentang isu yang sangat dekat untuk Slank dan Glenn Fredly. Isu korupsi," kata Najwa di atas panggung.

Celotehan Najwa mengenai korupsi di Indonesia mengantar lagu "Tong Kosong" yang dalam konser itu diasosiasikan dengan koruptor.

Glenn akhirnya mengantarkan penonton ke penghujung konser dengan lagu pamungkas "Kamu Harus Pulang".

Konser #TNDMT Glenn Fredly untuk Slank ibarat sepiring rujak, terdiri dari macam-macam musisi yang membawa rasa berbeda, tapi terdengar harmonis karena ada "bumbu" yang menyatukannya: Slank.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017