Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha Pakistan tertarik berinvestasi minyak kelapa sawit di Indonesia, seperti dipaparkan Umer Rehan, Direktur Khadija Edible Oil Refinery kepada Konsul Jenderal RI Karachi, Dempo Awang Yuddie, di kantor KJRI Karachi, Senin (2/10).

Khadija Edible Oil Refinery adalah pengimpor minyak kelapa sawit Indonesia yang terbesar di Pakistan, sekitar 350.000 metrik ton per tahun. 

"Kami menyiapkan sampai dengan 8 juta dolar AS untuk memulai investasi tersebut," kata Umer Rehan dalam keterangan pers dari KJRI Karachi.

Dia mengatakan perusahaannya ingin membuka lahan kelapa sawit seluas 20.000 hektare dan membangun penyulingan minyak kelapa sawit di Indonesia. Dia pun mengungkapkan keinginan menjajaki dan bertemu dengan calon mitra bisnis dari Indonesia guna mewujudkan niatnya tersebut. 

Umer Rehan menambahkan perusahaannya akan segera menerbitkan Letter of Intent (LoI) sebagai langkah penjajakan awal bagi calon mitra bisnis di Indonesia.

Dia dan 24 pebisnis minyak kelapa sawit dari Pakistan akan menghadiri 13th Indonesian Palm Oil Conference and 2018 Price Outlook di Bali yang berlangsung selama 1-3 November 2017. 

Konjen RI Karachi menyambut baik rencana tersebut sebagai peluang besar bagi pebisnis minyak kelapa sawit Pakistan dan Indonesia untuk saling bertemu dan mengeksplorasi peluang kerja sama. 

Pakistan merupakan salah satu importir terbesar minyak kelapa sawit dari Indonesia. Total nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Pakistan sebesar 1,6 miliar dolar AS dari total nilai ekspor ke Pakistan sebesar 2,2 miliar dolar AS.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017