Cilegon (ANTARA News) - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Wuryanto mengemukakan unjuk kekuatan yang dilakukan oleh TNI dalam peringatan HUT Ke-72 dengan menampilkan alat utama sistem senjata atau alutsista terbaru dan canggih sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI kepada Presiden dan rakyat.

"Kegiatan ini merupakan bentuk laporan dan pertanggungjawaban TNI kepada pemerintah dan masyarakat," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto di sela-sela Gladi Bersih Peringatan HUT Ke-72 di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon Banten, Selasa.

Dalam puncak peringatan HUT TNI itu, lanjut dia, pihaknya mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri Kabinet Kerja, DPR dan tokoh masyarakat.

"Kami undang, mudah-mudahan hadir. Semua kami undang, Kapolri diundang, Komisi I dan yang terpenting adalah tokoh-tokoh masyarakat dari seluruh daerah, baik tokoh agama, kepala suku, mereka hadir dengan menggunakan pakaian adat," ujar Kapuspen TNI.

Yang istimewa dalam rangkaian kegiatan ini, tutur dia, mulai dua tahun ini ada ziarah kepada mantan-mantan presiden sebagai pemimpin tertinggi TNI dan ziarah ke makam pahlawan di Dili dan Bacau, Timor Leste.

Ziarah tersebut menunjukkan bahwa TNI tidak pernah melupakan pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang dimanapun.

"Kami tidak akan melupakan dan akan mentradisikan itu," ucapnya.

Menurut Wuryanto, tema peringatan HUT Ke-72 TNI adalah Bersama Rakyat TNI Kuat. Maknanya adalah kesadaran TNI yang bersumber dari rakyat, berbuat dan bertindak bersama rakyat menjadi modal utama TNI di dalam mengawal dan mengamankan kepentingan nasional menuju cita-cita bangsa.

"Pesannya, pertama, mungkin ada prajurit-prajurit TNI yang masih melakukan tindakan kurang terpuji, kami atas nama seluruh prajurit TNI minta maaf dan kami berharap ada kepedulian, melaporkan jika ada prajurit yang nakal," kata dia.

Selain itu, pihaknya mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI untuk tidak melakukan tindakan melawan hukum.

"TNI tengah melawan dua agenda kriminal, yakni, korupsi dan narkoba. Tidak ada ampun bagi prajurit TNI apabila terlibat narkoba. Itu juga yang sedang diperangi pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, dalam upacara peringatan HUT Ke-72 TNI ini sebanyak 5.932 prajurit terlibat parade dan defile. Adapun alat utama sistem persenjataan (alutsista) demo yang dikerahkan dari TNI AD yaitu (alusista defile) sembilan panser Anoa dan Tank M113 Al, sepuluh Tank Marder 2A1 dan Pandur II 8X8, tiga unit Tank Arisgator, sembilan unit Tank Leopard, sembilan unit Tank Tarantula, satu unit Panser Pandur 105 MM, satu unit Tank Kaplan, satu unit Panser Badak.

Selain itu, sembilan unit MRLS Astros H MK 6 dan Meriam 155 Caesar, serta Meriam 155 M109BE, enam unit Meriam 105 M105, Rudal Starstreak, dua unit Heli Colibri dan empat unit Apache AH 64-E.

Sedangkan, TNI AL terdiri dari Kapal selam Nagapasa 403, tiga unit SEA Rider, satu unit BMP 3F, satu unit BTR4, satu unit MLRS Norico.

Sementara dari TNI AU mengerahkan dua unit Rantis GPS Jammer, dua unit Rantis P6 Atav, satu unit P2 Comando, satu unit Rantis Jihandak, empat unit Truk Oerlikon, dua unit SMART Hunter. Termasuk demonstrasi berbagai jenis pencak silat yang ada di Indonesia yaitu Merpati Putih, Tapak Suci, Perisai Diri, Pagar Nusa, Ciung Wanara, dan lainnya.

Usai menyaksikan gladi resik, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta tiga kepala staf angkatan melaksanakan tabur bunga di Selat Sunda dengan menggunakan KRI dr Soeharso.

(T.S037/M026)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017