Karimun, Kepri (ANTARA News) - Sejumlah pemukiman penduduk di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau dilanda banjir dengan ketinggian genangan air mencapai 50 centimeter.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, menggenangi pekarangan hingga ruangan dalam rumah warga.

"Tingginya sekitar 50 centimeter, melewati lutut. Gara-gara hujan lebat subuh hingga pagi, ruang tamu dan dapur juga kemasukan air," kata Rosmah, warga Kelurahan Baran Barat.

Kalangan warga di Barat Barat hingga Baran 2 tidak dapat beraktivitas, sebagian hanya menunggu air menyusut, dan ada pula yang sibuk mengeringkan air di dalam rumah menggunakan ember atau gayung.

Lurah Baran Barat Almizan mengatakan banjir menyebabkan aktivitas warga terganggu. Kondisi drainase yang sempit menyebabkan air cepat meluap dan membanjiri perumahan warga.

"Kami berharap warga ikut membantu membersihkan drainase dari sampah. Bantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjaga kebersihan drainase agar drainase berfungsi dengan baik," kata dia.

Berdasarkan pantauan, Kapolres Karimun AKBP Agus Fajaruddin bersama puluhan anggotanya juga diterjunkan untuk membantu korban banjir di kawasan langganan banjir, Gang Awang Noor, Baran 2. Kawasan ini termasuk salah satu kawasan padat penduduk yang setiap tahun terendam air saat musim hujan.

"Kami turunkan personel untuk membantu warga, ini bentuk kepedulian kami kepada warga yang mendapat musibah," kata dia.

Berdasarkan informasi dihimpun, banjir juga terjadi sekitar pemukiman Paya Rengas, Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral. Banjir di kawasan ini membuat sedikitnya 60 kepala keluarga mengungsi karena rumahnya kemasukan air.

Bupati Karimun Aunur Rafiq turun langsung ke Paya Rengas meninjau kawasan yang terkena banjir. Sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga dikerahkan untuk membantu korban banjir dan melakukan langkah-langkah tanggap darurat.

Sementara itu, banjir juga terjadi di beberapa kawasan, seperti di Kolong, Sei Lakam, Pelipit dan kawasan lainnya di Tebing.

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017