Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis dibuka menguat tipis sebesar 3,25 poin meski dibayangi sentimen negaif eksternal, terutama dari Korea.

IHSG naik 3,25 poin atau 0,05 persen menjadi 5.954,72 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,82 poin atau 0,06 persen menjadi 992,78 poin.

"IHSG kembali bergerak menguat, namun relatif terbatas di tengah ketidakpasatian global," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa situasi geopolitik yang terjadi di Korea Utara masih menjadi salah satu faktor yang dikhawatirkan pasar, situasi itu dinilai dapat menganggu pertumbuhan negara-negara di kawasan Asia.

"Kondisi geopolitik di Korea Utara yang memanas dapat berdampak ke ekonomi negara global, terutama di negara-negara Asia, termasuk Indonesia," katanya.

Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya relatif cukup kondusif. Pemerintah menyampaikan daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan menyusul ekonomi Indonesia yang sedang menggeliat, didukung oleh pertumbuhan di berbagai sektor.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa optimisme pasar terhadap perbaikan ekonomi Indonesia terlihat dari terjaganya inflasi, peningkatan cadangan devisa, tren surplus neraca perdagangan, dan data positif lainnya sehingga mempengaruhi pola gerak IHSG.

Di sisi lain, lanjut dia, nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi terhadap dolar AS turut memberi optimisme pelaku pasar saham untuk kembali melakukan akumulasi saham-saham di dalam negeri.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 1,75 poin (0,01 persen) ke 20.624,49, indeks Hang Seng menguat 205,97 poin (0,73 persen) ke 28.379,18, dan Straits Times menguat 17,85 poin (0,57 persen) ke posisi 3.254,90.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017