Posisi Argentina di tabel klasemen sementara bahkan melorot ke peringkat enam dengan mengumpulkan 25 poin, walaupun mereka hanya terpaut tiga poin dari Uruguay yang menempati posisi kedua. Sedangkan Brasil yang sudah lolos ke Rusia mengunci puncak klasemen kualifikasi dengan perolehan 38 poin.
Statistik pertandingan dari laman Conmebol mencatat Argentina memiliki 60 persen penguasaan bola dengan 16 sepakan ke pertahanan Peru, namun tidak satu pun yang berbuah gol.
Dengan hasil ini, tim berjuluk Albiceleste yang dilatih Jorge Sampaoli itu harus memenangi laga terakhir melawan Ekuador pada Rabu (11/10), sambil berharap saingan mereka, Chile, Peru dan Kolombia, menelan kekalahan atau hasil imbang pada laga terakhir.
Pada jalannya pertandingan yang digelar La Bombonera, salah satu stadion bersejarah di Argentina, Lionel Messi nyaris membuka keunggulan pada pertengahan babak pertama saat melepaskan tembakan keras setelah berlari masuk ke pertahanan Peru. Sayangnya, sepakan Messi melenceng dari target.
Messi melepaskan umpan melambung kepada Dario Benedetto yang menanduk bola dari dalam kotak penalti, namun tandukan striker Boca Juniors itu tidak tepat sasaran pada akhir babak pertama.
Beberapa detik setelah istirahat, tendangan mendatar dari kaki kanan Messi juga tidak berbuah angka karena bola membentur mistar gawang.
Kerjasama antara Messi dengan penyerang sayap, Alejandro Gomez, juga mampu dipatahkan kiper Peru Pedro Gallese pada menit 57.
Buntunya penyerangan Argentina membuat pemain bertahan, Javier Mascherano, ikut menyerang dengan melepaskan tembakan dari luat kotak penalti pada menit 77, namun skor 0-0 bertahan hingga laga usai.
Pada laga pamungkas pekan depan, Argentina menghadapi Ekuador, Peru melawan Kolombia, Uruguay menjamu Bolivia, dan Cile bertandang ke markas Brasil, demikian laporan pertandingan FIFA.
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
