Gunung Kidul (ANTARA News) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyosialisasikan bahaya mengendarai sepeda motor bagi pelajar SMP atau SMA/SMK yang belum cukup umur.

Kasat Lantas Polres Gunung Kidul AKP Mega Tetuko di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya berupaya menekan angka kecelakaan karena sebagian dari data yang ada pada tahun 2017 kecelakaan mencapai 340 kasus dengan korban jiwa 62 orang.

"Korban tewas rata-rata 80 persen merupakan usia produktif. Kami berupaya menekan angka kecelakaan. Kemarin, kami sudah meluncurkan aplikasi traffic info Gunung Kidul," katanya.

Ia menyebutkan materi sosialisasi berupa penjelasan tentang keselamatan berlalu lintas dan penekanan larangan anak SMP berkendara sepeda motor. Namun, pihaknya juga menjaring aspirasi dengan pihak sekolah terkait dengan adanya siswa yang membawa sepeda motor untuk sekolah.

Pengarahan dan bimbingan terhadap keselamatan berlalu lintas di sekolah. Upaya pencegahan atau sosialisasi keselamatan berkendara dilakukan sejak dini. Untuk itu, sasaran sosialisasi ditujukan ke anak-anak sekolah.

"Kami berharap adanya komunikasi yang baik antara pemerintah, sekolah, masyarakat, maupun pihak kepolisian," katanya.

Mega Tetuko berharap adanya peran aktif dan kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya orang tua siswa, sekolah, dan masyarakat.

Untuk melarang pelajar menggunakan sepeda motor, menurut dia, sulit karena memang angkutan umum terbatas.

"Memang sulit untuk melarang anak bersekolah tidak menggunakan sepeda motor, di sini tidak banyak angkutan umum. Kita berharap ada peran aktif orang tua siswa dengan meluangkan waktu untuk mengantar dan menjemput anaknya di sekolah," katanya.

Cara lain untuk menekan angka kecelakaan, kata Kasubag Humas Polres Gunung Kidul Iptu Ngadino, rutin menggelar razia. Tujuan razia sebagai sarana mengingatkan pengendara untuk tertib lalu lintas sehingga angka kecelakaan dapat dikurangi.

"Upaya sosialisasi terus dilakukan," katanya.

(U.KR-STR/D007)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017