Jakarta (ANTARA News) - Nilai Penjualan obat produksi PT Indofarma (Persero) tbk per satu kemasan Rp1.000, yang dimulai 8 Mei hingga awal Juni 2007 baru mencapai Rp300 juta yang hanya untuk apotek dan toko obat di kawasan Jabodetabek. "Program harga obat Indo Serba Seribu yang diluncurkan Menkes Siti Fadillah Supari pada 8 Mei itu secara bertahap pada akhir 2007 akan mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan target penjualan mencapai Rp40 miliar," kata Direktur Pemasaran PT Indofarma, M Munawaroh di Bekasi, kemarin. Dalam media gathering antara direksi PT Indofarma tbk dengan Forum wartawan Kesehatan (Forwakes) itu, Munawaroh menegaskan, program Obat Indo Serba Seribu dimaksudkan agar masyarakat luas mampu mendapatkan obat bebas secara murah dan mudah. "Obat Indo Serba Seribu itu bukan berarti harga obat murah yang tidak berkualitas, tetapi obat murah berkualitas tinggi yang dibuat sesuai CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang harganya terjangkau," katanya dalam diskusi yang dihadiri Direktur Produksi, Yuliarti R Merati dan Diretur Umum dan SDM, Deden Edy Sutrisna. Menurut Munawaroh, untuk mempercepat distribusi obat serba seribu, Indofarma telah menggandeng distrubutor anak perusahaannya PT IGM dan PT DNR, sehingga seluruh apotek, toko obat dan pedagang kecil (rombong) mendapatkan stok Obat Indo Serba Seribu dengan tetap menjual Rp1.000, per strip kepada konsumen. Ketika ditanya keuntungan dari penjualan harga obat murah serba seribu, Munawaroh menjelaskan, memang margin keuntungan kecil, tapi karena kami menjual dalam jumlah volume besar diharapkan keuntungan sampai akhir tahun 2007 nmencapai Rp4 miliar. "PT Indoframa tak akan memonopoli dalam hal memproduksi Obat Indo Serba Seribu, tapi mempelopori dan mengajak industri farmasi lain agar bersedia memproduksi obat yang harganya murah atu satu kemasan Rp1.000, dengan berkualitas, sehingga seluruh rakyat mampu memenuhi kebutuahn obat," katanya. Sementara itu, Direktur Produksi PT Indofarma Yuliarti mengatakan, stok bahan baku untuk mempruksi 12 jenis obat Indo Serba Seribu telah mencukupi hingga setahun. "Proses produksi ke-12 jenis obat Indo Serba Seribu itu mendapat pengawasan secara ketat dan sesuai standar CPOB, sehingga hasilnya dijamin setara kulitasnya dengan obat generik atau obat generik bermerek," katanya. Ke-12 jenis obat Indo Serba Seribu yang telah mendapat regiter BPOM dan dijual bebas kepada masyarakat seluruh Indonesia, yakni obat batuk dan flu, obat batuk cair, obat batuk berdahak, obat sakit kepala, obat flu, obat penurun panas anak, obat penurun panas, obat asma, obat cacing anak, obat cacing, obat maag dan obat tambah darah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007