Jakarta (ANTARA News) - Warga Bekasi menyambut baik kehadiran  kereta api listrik (KRL) rute Cikarang-Jakarta Kota yang baru diresmikan karena menghemat biaya dan waktu yang mereka miliki.

"Luar biasa sangat bagus dan bermanfaat sekali karena kami pengguna kereta api yang berada di daerah Timur terbantu sekali. Ini juga bisa menghemat biaya dan waktu yang biasa kita punya untuk bolak-balik Stasiun Bekasi ke Bekasi Timur yang lumayan mengura ," kata salah satu pengguna kereta di Stasiun Bekasi Timur, Niar kepada Antara di Jakarta, Senin.

Beberapa stasiun di daerah Timur baru dibuka secara resmi PT KAI (Persero) pada Sabtu, 7 Oktober 2017 antara lain Stasiun Bekasi Timur, Tambun, Cibitung, dan Cikarang. Hal ini dianggap masyarakat sebagai suatu fasilitas baru yang memang sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah kepadatan penumpang di stasiun dan kemacetan.

"Adanya Stasiun Bekasi Timur ini kan memudahkan kami warga Timur untuk menggunakan fasilitas yang disediakan pemerintah dengan nyaman dan aman. Selain menghemat waktu dan biaya, ini dapat mengurangi kemacetan juga karena banyak ojek online yang menambah padatnya jalan karena mereka menunggu penumpannya. Itu sih yang harus diantisipasi juga oleh stasiun baru ini," kata pengguna kereta api lainnya, Khuriyah.

Pada pengoperasian perdana pada Minggu, 8 Oktober 2017, Stasiun Bekasi Timur serupa seperti tempat wisata yang baru dibuka untuk umum. Seorang petugas keamanan di stasiun, Dedi mengatakan hal itu menjadi bentuk antusias masyarakat dalam menyambut stasiun tersebut. Banyak masyarakat yang mulai menggunakan kereta api untuk perjalanannya ada juga yang hanya foto-foto untuk mengabadikannya.

"Antusias masyarakat sangat besar atas kehadiran Stasiun Bekasi Timur ini. Menurut teman saya yang ada di shift pagi, sudah banyak penumpang yang menggunakan kereta dari sini. Siang ini juga masih banyak masyarakat yang menggunakan kereta dan sekedar foto-foto untuk mengabadikannya, tapi masih bisa dikontrol keadaannya," ujar keamanan Stasiun Bekasi Timur, Dedi.

Seorang karyawati stasiun, Mustika mengatakan jadwal yang berjalan saat ini masih belum pasti karena masih lebih didominasi kereta api lintas provinsi.

"Jadwal yang berlaku sekarang memang belum resmi atau pasti. Ini karena stasiun masih didominasi kereta api yang perjalanannya lintas provinsi atau daerah luar Bekasi," katanya.

Sebelum ada KRL rute Cikarang-Jakarta Kota, para pengguna kereta api masih harus ke Stasiun Bekasi yang ada di Bekasi Selatan. Hal ini membuang banyak waktu, biaya, dan mengakibatkan kemacetan yang parah membuat banyak pengguna terlambat sampai ke tempat yang dituju.

Bangunan hampir sempurna

Bangunan stasiun yang baru beroperasi saat ini bisa dikatakan hampir sempurna. Pembangunannya masih kurang pada benteng atau pembatas antara rumah warga dan kawasan stasiun. Hal itu harus diperhatikan karena melihat Stasiun Bekasi Timur ini di kelilingi pemukiman warga dan kawasan pertokoan. Keamanan yang masih dikhawatirkan para pengguna kereta api, kata seorang pengguna, Niar.

"Bangunannya sudah hampir sempurna sekali. Hanya saja masih belum diberi benteng atau tembok pembatas antara rumah warga dengan wilayah stasiun. Karena stasiun ini berada di tengah pemukiman warga yang sangat padat dan pertokoan. Banyak anak-anak kecil dari daerah setempat berada di pinggir rel dengan jarak yang sangat dekat dengan kereta api yang melintas. Itu membuat saya sebagai pengguna merasa ngeri dan takut terjadi apa-apa dengan anak-anak itu," tambah Niar.

Selain anak-anak yang berada di pinggir rel, banyak juga remaja sekitar yang memanjat tembok-tembok yang sudah dibuat di sekeliling halaman depan stasiun untuk masuk kedalam. Keadaan seperti itu membuat masyarakat dan pengguna kereta api khawatir. Masyarakat juga meminta untuk keamanan dan ketertiban lahan parkir dibuat nyaman untuk pengguna. Untuk saat ini sejak pembukaan resminya, Stasiun Bekasi Timur meminta bantuan Karang Taruna Kecamatan Bekasi Timur untuk menjaga keamanan dan ketertiban lahan parkir untuk sementara.

"Semoga adanya stasiun ini menjadi sebuah awal baru untuk dunia transportasi agar lebih maju dan bagus lagi. Karena dalam membuat sesuatu yang baru harus dipertimbangkan lagi tujuan dan manfaatnya untuk masyarakat," tutup Khuriyah.

Pewarta: Shara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017