Reykjavic, Islandia (ANTARA News) - Para pendukung tim sepak bola Islandia tumpah ke jalan-jalan ibu kota negara itu di Reykjavic dan seluruh penjuru negeri setelah tim nasional mereka lolos untuk pertama kalinya ke putaran final Piala Dunia. Mereka larut dalam ekstasi atau kegembiraan yang teramat sangat.

Islandia yang merupakan negara paling kecil yang lolos ke sebuah putaran final Piala Dunia, memastikan tiket mereka ke putaran final tahun depan di Rusia setelah menaklukkan Kosovo 2-0 untuk memuncaki grup kualifikasi zona Eropa mereka.

"Anda bercanda! Kita akan ke Piala Dunia!" seru seorang komentator televisi setempat begitu peluit panjang tanda pertandingan berakhir ditiup wasit, dan seketika setelah itu kembang api menyeruak dari stadion nasional Laugardalsvollur.

"Islandia ke Piala Dunia," teriak para pengunjung American Bar yang merupakan bar olah raga terbesar di pusat kota Reykjavik.  Di luar bar mengguyur kota, tapi di dalam bar suasana malah panas.

"Negara terkecil yang lolos ke Piala Dunia, ini sureal," seru pendukung bernama Gunnar Atli Thorodssen. "Saya harus segera pesan tiket ke Rusia."

Islandia berpenduduk hanya 350.000 orang. Negara paling kecil sebelumnya yang maju ke putaran final Piala Dunia adalah Trinidad & Tobago, yang pada Piala Dunia 2006 memiliki jumlah penduduk 1,3 juta jiwa.
    
Tepuk tangan Viking

Di televisi, kapten tim Aron Gunnarsson terlihat bercampur baur dengan penonton di stadion untuk menyampaikan tepuk tangan tradisional khas Viking.  

Ulah mereka ditiru oleh para penonton yang berada di bar yang sudah pasti akan mewarnai pula putaran final di Rusia tahun depan. Pemandangan itu sudah pernah terlihat pada Piala Eropa di Prancis tahun lalu ketika Islandia menjungkalkan Austria dan Inggris untuk mencapai delapan besar.

"Piala Dunia , Pele, Maradona dan Aron Einar Gunnarsson," kata manajer tim nasional Heimir Hallgrimsson. Di belakang dia, para pemain menyanyikan "Feroalok", lagu tim, yang artinya "Saya di rumah".

Gunnarsson tak punya keraguan bahwa Piala Dunia adalah tempat yang semestinya untuk Islandia yang beberapa waktu lalu mendapat peringkat 22 dunia dari FIFA.

"Omong kosong? Saya tak tahu jika ini omong kosong," kata dia. "Setelah kami kalah melawan Kroasia (pada playoff Piala Dunia 2014) kami memutuskan membidik kualifikasi berikutnya. Menurut saya kami berada di grup paling keras, tapi kami memutuskan untuk menuntaskan saja."

Di dalam bar, muncul harapan agar tim bergabung dengan pendukung di pusat kota demi merayakan sukses ini dengan mengenakan jersey merah, putih dan biru. Bahkan turis-turis turut bergembira.

"Kini kita akan ke Piala Dunia, tak disangka. Saya masih tak mempercayainya," kata Arni Thor Arnason sembari mengangkat gelas berisi bir.

Bar-bar di Reykjavik biasanya tutup sebelum tengah malam, tetapi pesta masih terus berlanjut dini hari, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017