Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini meresmikan pencatatan saham perdana PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) sebagai emiten ke-25 tahun ini.

"Saham Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk itu dicatatkan di BEI dengan kode GMFI dan akan diperdagangkan di papan utama," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta.

Ia menjelaskan Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk merupakan anak usaha badan usaha milik negara PT Garuda Indonesia Tbk, yang sahamnya telah tercatat lebih dahulu di BEI.

"Saat ini, sudah terdapat 21 perusahaan BUMN yang tercatat di BEI dengan total kapitalisasi pasar saham keseluruhan sebesar Rp1.700 triliun atau mewakili 26,6 persen dari total kapitalisasi pasar saham di BEI," paparnya.

Ia menjelaskan 21 BUMN itu mengalami pertumbuhan aset rata-rata 19,77 persen, pertumbuhan pendapatan rata-rata 15,39 persen dan pertumbuhan laba bersih 14,78 persen.

"Atas dasar itu BEI sangat mendorong BUMN untuk go public melalui mekanisme IPO," katanya.

GMF melepas 2.823.351.100 lembar saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga Rp400 per saham. Dengan demikian, GMF akan bisa menghimpun dana Rp1,27 triliun.

Perseroan akan menggunakan 60 persen dana dari hasil IPO saham untuk mendanai investasi untuk ekspansi, sekitar 15 persen dana IPO saham akan digunakan untuk pembiayaan kembali , dan sisanya digunakan sebagai modal kerja.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan pendapatan IPO akan segera digunakan untuk kebutuhan ekspansi dengan memulai pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur, dan Timur Tengah.

"GMF juga akan segera melakukan peningkatan kapabilitas perusahaan dalam bidang airframe, component, dan engine untuk pesawat," katanya.

Selain itu, dia mengatakan, perseroan akan memperbarui teknologi dan meningkatkan kemampuan tenaga ahli GMF.

"IPO merupakan langkah strategis bagi perseroan untuk mewujudkan visi menjadi Top10 MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) di dunia," katanya.

Saat pencatatan perdana, saham GMFI naik tipis ke level Rp408 per saham. Namun tak lama berselang saham GMFI mengalami koreksi ke level Rp380 per saham.

"Ini biasa, lagi uji pasar, tetapi yang penting performance perusahaan. Saya optimistis dengan performance GMF, karena sampai dengan sekarang apa yang kita targetkan tercapai. Insya Allah saham akan naik," ujar Iwan Joeniarto.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017