Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Mebel atau Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Selain untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi yang bertujuan menghasilkan para lulusan berkompetensi dan siap kerja, politeknik ini juga dirancang menjadi pusat inovasi teknologi dan pengembangan produk industri furniture dan pengolahan kayu di dalam negeri.

“Politeknik Industri Furniture sebagai salah satu best practice dari pelaksanaan pendidikan vokasi tingkat tinggi yang kami inisiasi melalui konsep link and match antara dunia akademisi dengan industri,” kata Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Haris menyampaikan hal itu pada acara Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

Menurut Haris, sejak awal perencanaan pembangunan politeknik ini, Kemenperin bersama para pelaku industri dan pemangku kepentingan terkait telah merancang berbagai kebutuhan yang diperlukan seperti penyusunan kurikulum dan pemilihan tenaga pengajar.

“Di sini juga akan menyediakan layanan proses produksi dan pengujian serta pengembangan riset-riset terapan, sehingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh dunia usaha,” tuturnya.

Haris menambahkan, sistem pembelajaran yang diterapkan di politeknik ini akan terintegrasi antara pendidikan di kampus dengan praktik kerja di industri atau dikenal dengan sebutan dual system.

Untuk pengembangan pendidikan vokasi industri berbasis sistem ganda tersebut, Kemenperin menjalin kerja sama dengan pemerintah Swiss.

“Langkah sinergi yang telah disepakati, antara lain technical assistance dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi, school management, peningkatan kapabilitas SDM manajemen dan tenaga pendidik, serta dukungan penguatan kerja sama politeknik dengan industri,” paparnya.

Meskipun saat ini program studi yang dikembangkan di Politeknik Industri Furniture masih terfokus pada bidang industri mebel dan pengolahan kayu, tidak menutup kemungkinan akan diperluas program studi baru sesuai kebutuhan sektor industri di Kawasan Industri Kendal dan sekitarnya.

“Kami berharap, politeknik ini mampu memacu daya saing Kawasan Industri Kendal dan industri di dalamnya, serta mendorong peningkatan ekonomi di Kabupaten Kendal dan Provinsi Jawa Tengah,” tegas Haris.

Haris menargetkan pembangunan gedung Politeknik Industri Furniture akan selesai pada tahun depan sehingga dapat memulai penyelenggaraan pendidikan angkatan pertama.

“Kami juga berharap, pembangunan gedung ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Kami pun meminta semua pihak yang terlibat dapat melakukan pengawasan terhadap proses yang berjalan agar tidak ada permasalahan di kemudian hari,” tuturnya.

Pewarta: Sella Pandursa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017