Ada dua bunga yang kami temukan di habitatnya dan diperkirakan mekar sempurna satu hari ke depan."
Bengkulu (ANTARA News) - Dua bunga Rafflesia Bengkuluensis mekar di kawasan hutan sekitar Sungai Penangkulan, Desa Manau IX, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

"Ada dua bunga yang kami temukan di habitatnya dan diperkirakan mekar sempurna satu hari ke depan," kata Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Noprianto saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan lokasi bunga dapat dijangkau dengan berkendara roda dua selama satu jam dari Desa Manau IX, kemudian harus berjalan kaki sekira 15 menit untuk menyaksikan keunikan bunga langka endemik Bengkulu itu.

"Kami sudah buat jalur jalan setapak dan menyiapkan pemandu untuk mendampingi pengunjung," ujarnya.

Noprianto mengatakan saat menuju lokasi, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam dan persawahan petani lokal.

Bagi penggemar wisata khusus alam bebas, dinilainya, lokasi bunga mekar itu sangat tepat untuk didatangi, karena akan menyaksikan bunga langka yang menjadi ikon Bengkulu sekaligus menikmati keindahan alam.

Hutan tropis di wilayah Kecamatan Padang Guci, Kaur, berjarak 200 kilometer dari Kota Bengkulu. Di kawasan itu ada habitat dua jenis Rafflesia.

Selain Rafflesia Bengkuluensis, di kawasan hutan sekitar Sungai Penangkulan itu juga ditemukan jenis Rafflesia Arnoldii.

Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit yang mengabadikan nama Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles, yang pada 1818 menemukan bunga langka itu di hutan hujan Indonesia bersama Dr. Joseph Arnold.

Mereka berdua sebenarnya mengetahui bunga itu dari sejumlah pemandu perjalanan penduduk asli Bengkulu. Namun,
Thomas Stamford Raffles dan Joseph Arnold yang mempopulerkannya ke jurnal internasional sehingga salah satu spesies bunganya dinamakan Rafflesia Arnoldii.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017